Fabio Quartararo

Kastara.ID, Jakarta – Fabia Quartararo merasa lega usai membayar kepercayaan Petronas Yamaha SRT yang membuatnya tampil di YRT.

Melakoni debut Grand Prix pada 2015, El Diablo digadang-gadang sebagai calong bintang balap motor. Tetapi, selama empat musim membalap Moto3 dan Moto2, ia tak pernah menduduki peringkat tinggi pada klasemen akhir. Maksimal posisi ke-10 atau ke-13.

Pun demikian, torehan Quartararo itu tidak menghalangi langkah Petronas Yamaha SRT yang memutuskan untuk meminang sang pembalap muda Prancis. Tanpa diduga, ia mampu membuat kemajuan pesat dengan penampilan impresifnya.

Usai berhasil grid kelima di Qatar, Quartararo merebut pole position di Jerez, sekaligus mencatatkan sejarah pole sitter termuda dalam sejarah MotoGP, yakni dalam usia 20 tahun 14 hari – mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Marc Marquez.

“Bagi saya, tim ini luar biasa. Ini adalah tim baru, namun saya berpikir orang-orang di dalamnya punya banyak pengalaman,” tukas Quartararo.

“Saya ingin berterima kasih kepada mereka karena pada awalnya sulit dan mereka percaya pada saya untuk (balap) MotoGP. Rasanya luar biasa bagi mereka dan bagi saya.”

Merebut start terdepan ketika Q2 tersisa waktu dua menit, bahkan Marquez tengah dalam lap cepat, Quartararo mengaku bahwa dirinya sama sekali tak menyangka bisa posisi pertama.

“Rasanya sulit dipercaya. Tetapi ketika saya mencetak catatan waktu ini dan saya tahu Marc memakai tiga ban (belakang) baru saat kualifikasi, saya tidak mengira akan pole position,” tuturnya.

“Pada lap terakhir, saya menekan untuk menempuh lap lagi. (Saya) membukukan (1 menit) 37,2 detik yang mana itu juga bagus. Namun ya, saya sangat senang dengan hari ini.

“Saya tidak menduga pole position di sini, tetapi target kami adalah start baris depan. Grid pertama merupakan target semua pembalap, namun hari ini, saya menyangka untuk mencetak (1m) 36,8 detik.” Disinggung soal target balapan, Quartararo enggan mematok hasil yang muluk-muluk. “Kita tahu bahwa pembalap dalam 10 besar sangat cepat,” jawabnya.

“Akan sulit untuk membuat pilihan ban, juga tergantung cuaca besok (Ahad). Kami akan melihat setelah (sesi) warm-up dan membuat keputusan.” (sla)