BUMN

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bakal membubarkan tujuh perusahaan milik negara pada tahun ini. Pembubaran terpaksa dilakukan lantaran ketujuh BUMN itu sudah tidak lagi memberikan kontribusi terhadap perekonomian. Terlebih tujuh perusahaan tersebut sudah berada di bawah pengawasan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sejak 2008.

Saat memberikan keterangan (5/5), seperti dikutip dari Antara, Erick mengatakan, pihaknya berbuat dzolim jika membiarkan kondisi perusahaan tersebut tanpa kepastian. Menurutnya, pembubaran tersebut sudah lama direncanakan. Erick menegaskan pemerintah berusaha mencari jalan terbaik bagi perusahaan, termasuk memberikan kepastian bagi para pekerja.

Erick menjelaskan, pihaknya akan bekerjasa dengan PT PPA yang sebelumnya melakukan kajian atau assesment. Selain membubarkan, Erick menyebut pihaknya juga memikirkan opsi penggabunganan atau sinergi dengan BUMN lain.

Sementara pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo membeberkan beberapa BUMN yang bakal dibubarkan. Tiga perusahaan yang pasti dibubarkan antara lain PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Glas (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero).

Pria yang akrab disapa Tiko ini menuturkan, Kementerian BUMN bersama PT PPA akan melakukan penilaian kembali terkait mana yang akan dibubarkan. Penilaian dilakukan berdasarkan aset, tenaga kerja dan operasional perusahaan, termasuk penyelesaian kewajiban.

Tentang PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang masih memiliki aset berupa fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Surabaya, sekaligus kewajiban yang masih harus diselesaikan. Itulah sebabnya saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan dan pertimbangan, apakah maskapai penerbangan plat merah itu bakal dibubarkan atau tidak.

Namun Tiko tidak menjelaskan kapan pembubaran BUMN akan dilaksanakan. Ia hanya menyebut selambatnya pada semester dua 2021 rencana tersebut akan dilaksanakan. (ant)