Kastara.ID, Jakarta – Tim Kecil Koalisi Perubahan menyebutkan Anies Baswedan akan segera mengumumkan cawapresnya. Konon bakal ada kejutan terkait sosok cawapres Anies.

Hal itu diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik M Jamiluddin Ritonga dalam keterangannya kepada Kastara.ID, Senin (5/6) siang.

“Tampaknya tidak ada kejutan terkait nama cawapres yang akan diumumkan. Sebab, nama yang digodok Tim Kecil pada umumnya sudah diketahui masyarakat. Nama tersebut adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah, Aher, dan Yenny Wahid,” paparnya.

Menurut Jamil, kalau bakal cawapres Anies salah satu dari nama tersebut, tentu sudah tidak ada kejutan. Keempat nama itu sudah familiar di masyarakat.

“Justru yang mengejutkan bila Anies memilih cawapres yang elektabilitasnya rendah. Misalnya, Anies memilih Khofifah, tentu akan aneh karena elektabilitasnya di bawah AHY. Begitu juga bila yang dipilih Yenny atau Aher, mereka ini elektabilitasnya juga di bawah AHY,” jelasnya.

Karena itu, lanjutnya, sungguh kontralogika bila memilih Khofifah atau Yenny hanya karena mereka warga Nahdliyin. Hal itu tidak menjadi jaminan Anies akan menang bila didampingi salah satu dari sosok tersebut di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Menurutnya, Megawati Soekarnoputri pernah didampingi orang berpengaruh di NU, namun ia kalah dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal saat itu pasangan Megawati yang mewakili nasionalis dan nahdliyin dinilai akan menang mudah.

“Karena itu, Tim Kecil, termasuk Nasdem jangan terbelenggu berpikir seperti itu. Berpikir seperti itu mengabaikan potensi AHY untuk mendulang suara besar di Jatim,” tandas pengamat dari Universitas Esa Unggul Jakarta ini.

Suka tidak suka, AHY akan mendapat dukungan penuh dari SBY dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Tiga kekuatan ini berpeluang besar untuk menggaet suara nasionalis dan religius di Jatim.

“Jadi, normalnya Anies hanya memilih AHY sebagai cawapresnya. Sebab, dari nama yang muncul hanya dia yang elektabilitasnya paling tinggi. AHY juga berpotensi mendulang suara besar di Jatim,” jelas Jamil.

Soal pengalaman, mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini melihat bukan hanya AHY saja yang belum berpengalaman. Sebab, baik Khofifah, Aher, dan Yenny sama-sama belum punya pengalaman sebagai wakil presiden. Bahkan Anies sendiri juga belum punya pengalaman menjadi presiden.

“Jadi, sungguh naif bila menolak AHY dikaitkan dengan pengalaman. Sebab semua yang bakal jadi capres dan cawapres belum punya pengalaman,” urainya.

Ditambahkannya, pengalaman gubernur tentu tidak sama dengan presiden atau wakil presiden. “Karena itu tak layak memasukkan kriteria capres dan cawaprea dari sisi pengalaman,” pungkas Jamil. (dwi)