Kastara.id, Seoul – Menteri Perindustrian (Menperin) mendorong perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk berinvestasi di sektor e-commerce guna memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia.

“Kami telah meluncurkan program e-smart IKM. Langkah ini sekaligus menghadapi era Industri 4.0,” kata Airlangga dalam keterangan resminya, Rabu (5/7) saat menghadiri The 8th Asian Leadership Conference di Korea Selatan.

Menurutnya, Kemenperin telah menyiapkan empat langkah strategis agar Indonesia siap mengimplementasikan teknologi dan inovasi yang mendukung revolusi industri keempat. “Pertama, pengembangan human resourceslewat vocational school. Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM) melalui e-Smart IKM,” ujarnya.

Kemudian, ketiga, penggunaan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Keempat, inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi tempat inkubasi bisnis.

“Kami menyadari kekuatan ekonomi Korea Selatan ada pada inovasi. Kami juga sebentar lagi punya Apple Innovation Center dan beberapa perusahaan juga tertarik untuk membangun pusat inovasinya,” katanya.

Dalam upaya mendukung industrialisasi di Indonesia, menurut Airlangga, Kementerian Perindustrian tengah giat membangun pendidikan vokasi yang memiliki konsep link and match antara pelaku industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Indonesia saat ini sampai 10 tahun ke depan masih akan menikmati bonus demografi, di mana mayoritas penduduknya berada pada usia produktif,” ujarnya. Oleh karena itu, Kemenperin telah menggandeng sebanyak 117 perusahaan untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan 389 SMK dalam upaya menjalankan program pendidikan vokasi industri di wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

Program ini merupakan kelanjutan dari yang telah diluncurkan di Mojokerto, pada 28 Februari 2017 dengan melibatkan sebanyak 50 perusahaan dan 234 SMK di Jawa Timur. “Program pendidikan vokasi industri akan diluncurkan lagi secara bertahap, di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten, serta di Sumatera dan wilayah Indonesia lainnya,” kata Airlangga.

Pada periode 2017-2019, Kemenperin merancang sejumlah kegiatan untuk menyiapkan tenaga kerja industri tersertifikasi sebanyak 1.040.552 orang. Selain melalui pembinaan dan pengembangan SMK yang link and matchdengan industri, juga dilaksanakan Diklat 3in1 (pelatihan-sertifikasi-penempatan kerja), pemagangan industri, serta sertifikasi kompetensi. Implementasi program-program tersebut dikolaborasikan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait seperti Kamar Dagang Indonesia, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Tenaga Kerja. (npm)