Eva Kusuma Sundari

Kastara.ID, Jakarta – Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari meminta elite Partai Amanat Nasional (PAN) datang menemui Joko Widodo (Jokowi) guna menyampaikan keinginannya bergabung dalam koalisi. Permintaan tersebut menanggapi kabar PAN ingin bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.

Eva menambahkan, Jokowi sebagai presiden terpilih selalu membuka pintu bagi siapa pun yang ingin bergabung dan ikut membangun bangsa. Namun menurut Eva, selayaknya pihak yang ingin bergabung datang dan menyatakan keinginannya. Bukan sebaliknya, Jokowi yang ‘melamar’ mereka.

Berbeda dengan Eva, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, menyebut Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi tidak berniat menambah anggota. Itulah sebabnya menurut Arsul, partai pendukung Jokowi cenderung menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung dengan KIK.

Sementara itu anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo mengatakan, partainya akan tetap berada di luar pemerintahan dan berperan sebagai oposisi. Dradjad menegaskan peran oposisi sangat penting dalam demokrasi.

Saat kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 PAN berada di kubu pasangan Prabowo-Sandiaga. Drajat menyebut, sangat memalukan jika PAN melakukan ‘zig zag’ politik. Terlebih menjadi oposisi, menurut Dradjad, tidak harus bermusuhan dengan partai pendukung pemerintah. Komunikasi masih tetap bisa dilakukan dengan partai anggota KIK. (rya)