Kastara.id, Jakarta – Amirul Haj yang juga Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sudah tiba di Kota Makkah, Senin (5/9) dini hari. Menag sudah ditunggu dengan sejumlah agenda, terutama yang terkait dengan persiapan menjelang puncak haji.

“Nanti sore, kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan PPIH untuk mendengarkan progress dari persiapan Armina. Sekarang fokus kita adalah bagaimana Armina bisa berlangsung sesuai harapan,” kata Menag saat ditemui di Masjidil Haram usai melaksanakan ibadah umrah bersama anggota Amirul Haj.

Sebagai Amirul Haj, Menag Lukman akan dibantu oleh dua naib (wakil), satu sekretaris, enam anggota, dan dua staf sekretariat. Sebagai Naib Amirul Haj tahun ini adalah Miftachul Akhyar Abdul Ghoni dan Marpuji Ali Muanam. Sebagai sekretaris Amirul Haj, Mahsusi Mujaid Muskam. Sementara anggota Amirul Haj terdiri dari Hasanuddin Abdul Fatah, Abdullah Mubarak Djaidi, Mohammad Siddik Nawab Masyhurul Khamis Ahmad Kasim, Ahmad Bagdja Mohammad Tohir, dan Anung Sugihantono Hadisantoso. Sebagai tim sekretariat: Khoirul Huda Basyir dan Maryono Kasiman Iroejo.

Untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi, rombongan Amirul Haj akan tinggal di wisma Daker Makkah bersama petugas Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) lainnya. Menurut Menag, Amirul Haj akan segera berbagi tugas untuk melakukan pemantauan layanan jamaah haji Indenesia secara acak, baik akomodasi, katering, maupun transportasi.

“Beberapa anggota Amirul Hajj jua akan mengunjungi sejumlah hotel dan maktab untuk menyampaikan tausiah, pembinaan manasik kepada jamaah, utamanya terkait persiapan menghadapi Arafah,” ujar Menag.

Saat ini hampir seluruh jamaah haji indonesia sudah ada di Mekkah. Menag berharap para jamaah sudah fokus pada persiapan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Kepada jamaah yang sudah melakukan umrah wajibnya, Menag meminta agar semuanya menjaga kesehatan dan stamina. “Jangan terlalu memforsir diri melakukan berkali kali umrah sebelum wukuf karena wukuf itu yang utama. Termasuk nanti dua tiga hari di Mina memerlukan fisik yang sangat prima sehingga mudah-mudahan kita bisa menjaga kesehatan,” katanya.

Disinggung soal evaluasi progress penyelenggaraan, Menag mengaku sampai dengan saat ini tidak ada kendala berarti yang mengganggu proses manasik jamaah haji. Pemberangkatan jamaah Indonesia, baik gelombang pertama maupun kedua, berjalan lancar. Kalaupun ada keterlambatan, itu masih dalam batas yang bisa ditolerir.

“Pemondokan, alhamdulilah sebagian besar jamaah merasa nyaman. Ada memang satu dua yang makanannya basi, tapi itu karena dikonsumsi setelah melampaui batas waktu yang semestinya,” ujarnya.

Meski demikian, Menag mengingatkan para petugas haji untuk tidak menutup mata dan lalai, terlebih menjelang proses Wukuf di Armina. “Mudah-mudahan tidak ada cuaca yang mengganggu seperti tahun lalu, angin kencang dan badai besar sehingga dari sisi kesehatan tidak ada kendala,” katanya. (npm)