Teror Bom Surabaya

Kastara.ID, Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang untuk sementara berkantor di Jayapura mengklaim bahwa kondisi Papua berangsur kondusif. Pemerintah Indonesia fokus pada penyelesaian konflik dengan membuka dialog dengan kelompok yang bertikai termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa komunikasi dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya ditujukan untuk meredam konflik, dengan syarat tidak ada ‘permintaan yang berlebihan’.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, selama berkantor di Papua dia akan bertemu dengan paguyuban masyarakat pendatang di Papua, seperti suku Bugis dan Jawa.

Sebby Sambom, juru bicara TPNPB-OPM, menegaskan, dialog ‘tidak diperlukan karena yang diperjuangkan adalah kemerdekaan Papua’. Sebby menjelaskan bahwa tidak ada dialog dengan TNI/Polri.

Sementara itu, Michelle Bachelet selaku Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (UN OHCHR), menyatakan prihatin atas meningkatnya kekerasan di Papua dan Papua Barat dalam dua minggu terakhir, yang menyebabkan kematian beberapa demonstran dan personel keamanan.

Bachelet juga mengatakan bahwa peningkatan kekerasan itu adalah bagian dari tren yang telah diamati sejak Desember 2018 dan telah mendiskusikan keprihatinannya dengan pihak berwenang di Indonesia.

Dia menyarankan agar pemerintah Indonesia untuk segera memulihkan layanan internet yang telah berlangsung selama lebih dari dua pekan.

Ajakan berdialog dengan kelompok Egianus Kogoya juga disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada saat bertemu dengan tokoh masyarakat di Biak dan Jayapura beberapa waktu yang lalu. (rya)