Panglima TNI

Kastara.id, Jakarta – Pengamat militer Susaningtyas Kertopati menilai pergantian Panglima TNI merupakan sesuatu hal yang wajar. Sehingga ia menyarankan untuk tidak membuat spekulasi yang bisa menimbulkan kegaduhan.

Apalagi menurutnya, calon tunggal Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap harus melewati sejumlah tahapan seperti uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI. Sehingga publik mengetahui kapasitas calon Panglima TNI.

“Jadi, saya kira ini merupakan suatu proses yang lazim. Jadi, tidak perlu ada spekulasi apa-apa dari masyarakat,” ujar perempuan yang kerap disapa Nuning, di Jakarta, Selasa (5/12).

Nuning mengatakan, bila seorang presiden sudah merasa tidak nyaman atau tidak bisa berkoordinasi dengan panglima yang sekarang, ia pun bisa saja mempensiunkannya. Walaupun di dalam peraturan, bahwa seorang Panglima TNI harus pensiun di usia 58 tahun. “Jadi bukan harus pas 58 tahun,” tuturnya.

Sementara itu, Nuning meyakini bahwa Presiden Jokowi sudah memiliki penilaian siapa yang layak untuk menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

“Itu sudah ada penilaian. Penilaian itu variabel pengukurnya macam-macam. Sebagai seorang presiden tentu ingin bekerja dengan kenyamanan komunikasi yang baik lalu visi misinya sama dan melihat bagaimana kinerja yang dilakukan KSAU ini selama bekerja,” ujarnya. (npm)