Kastara.ID, Nusa Dua – Demokrasi yang inklusif harus melibatkan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat. Pernyataan ini ditegaskan Menlu RI, Retno LP Marsudi di hadapan jurnalis pada Pernyataan Pers Bali Democracy Forum (BDF) ke-12 di Bali (5/12). “Keterlibatan yang inklusif haruslah tidak memandang latar belakang gender, kelompok budaya, etnis maupun agama,” lanjut Menlu Retno menegaskan pentingnya demokrasi yang inklusif.
Penyelenggaraan BDF ke-12 yang berlangsung selama 2 hari (5-6/12) ini mengangkat tema “Democracy and Inclusivity” dan melibatkan kelompok perempuan, pemuda, masyarakat madani, dan komunitas bisnis untuk turut berpartisipasi dalam membangun pemahaman demokrasi inklusif.
Menlu RI turut menekankan bahwa untuk mencapai demokrasi yang inklusif, terdapat tiga hal yang perlu untuk menjadi perhatian. Pertama, perlunya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi. Kedua, pemberdayaan perempuan yang harus semakin ditingkatkan. Ketiga, melibatkan milenials dan generasi Z.
BDF tahun ini, jelas Menlu Retno, hadir dengan empat panel, yaitu Government Forum, Civil Society and Media Forum, Youth Forum, dan untuk pertama kalinya BDF memiliki Business Community Forum.
Selain itu, BDF juga mewadahi Ministerial Panel yang mengangkat topik diskusi mengenai “Woman Leadership, Inclusion, and the State of Democracy”. Dalam Ministerial Panel ini, Menlu Retno bersama dengan tiga Menlu wanita lainnya yang hadir, yakni Menlu Australia, Menlu Kenya, dan Menlu Namibia, tampil sebagai panelis.
Di akhir pernyataan persnya, Menlu RI menekankan kembali bahwa demokrasi merupakan sebuah proses yang berlangsung terus menerus. Sehingga, demokrasi harus terus diperkuat melalui proses belajar dan membangun kolaborasi yang kuat sesama negara demokrasi serta mendorong partisipasi aktif dari berbagai lapisan masyarakat.
Di sela-sela pertemuan BDF, Menlu RI juga akan melaksanakan pertemuan bilateral dengan beberapa negara sahabat seperti Fiji, Selandia Baru, Singapura, Kenya, Namibia, dan Kepulauan Solomon.
Pada tanggal 6 Desember 2019 akan diselenggarakan juga Pertemuan Menlu-Menhan RI – Australia (2+2 Meeting) yang ke-6.
BDF merupakan forum inklusif yang fokus pada pengembangan arsitektur demokrasi yang progresif di kawasan Asia Pasifik. Pada tahun ke-12 penyelenggaraannya, BDF dihadiri oleh delegasi dari 90 negara dan tujuh organisasi internasional. (sud)
Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…
Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…
Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara resmi melantik…
Kastara.Id,Depok - Berdasarkan Nomor 015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024. Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…
Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…
Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…
Leave a Comment