MotoGP 2019(motogp.com)

Kastara,ID, Barcelona – Ducati pernah menguasai MotoGP saat bersama mantan pembalap Australia, Casey Stoner. Puncaknya terjadi pada musim 2007 kala Stoner berhasil membawa Ducati menjadi motor juara dunia.

Namun sepeninggal Stoner pada 2010 lalu, Ducati seakan kehilangan arah, membuatnya menjadi motor yang sangat liar tapi tak kompetitif. Bahkan seorang Valentino Rossi saja selama dua musim (2011-2012), tak mampu menjinakkan kuda besi Bologna itu.

Perlahan, Ducati mulai tampil kuat di tangan rider andalan mereka, Andrea Dovizioso. Dalam dua musim terakhir (2017 dan 2018), Dovi berhasil membawa Ducati jadi penantang gelar juara dunia.

Bos Repsol Honda, Alberto Puig bahkan mengakui bahwa motor terbaik di lintasan saat ini adalah Desmosedici. Sementara Honda, masih belum menjadi paket yang sempurna dan mengendarai RC213V tidak semudah kelihatannya.

“Motor Honda sudah bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, tapi Ducati mengelami peningkatan yang sangat signifikan ketimbang Honda. Saat ini, Ducati adalah mesin dengan paket terbaik dan kami harus mengakui hal itu,” papar Puig seperti dilansir Motorsport Total.

Puig menegaskan bahwa ke depannya motor Honda harus ramah dipakai semua pembalap dengan gaya balap apa pun. Jangan sampai RC213V hanya cocok dengan gaya Marquez saja.

“Kami harus memberikan paket terbaik kami untuk para pembalap kami. Banyak orang bilang kalau Honda begitu mudah, tapi nyatanya kami punya saingan tangguh. Yamaha memang sedang bermasalah, tapi mereka pasti akan segera bangkit. Yang lain sepeti Suzuki juga punya paket motor yang sangat hebat,” pungkas Puig. (lan)