Tuna Wisma

Kastara.ID, Jakarta – Tindakan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini blusukan di sejumlah lokasi di Jakarta mendapat sorotan berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua DPP PKS, Bukhori Yusuf. PKS menilai aksi blusukan yang dilakukan Risma bertujuan untuk persiapan jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta, 2022 mendatang.

Saat memberikan komentar (5/1), Bukhori menduga Risma tengah mengincar jabatan Gubernur DKI Jakarta. Itulah sebabnya menurut Bukhori, mantan Wali Kota Surabaya itu gencar melakukan pencitraan. Bukhori pun meminta Risma menghentikan upaya pencitraannya.

PKS juga meminta Risma segera menjalankan tugasnya dan fokus sebagai Mensos. Bukan bertindak layaknya Wali Kota. Risma juga diminta membenahi berbagai urusan di Kementerian Sosial (Kemensos), terutama setelah pejabat sebelumnya tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat kasus suap bantuan sosial atau Bansos.

Sementara Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon menilai blusukan adalah tindakan yang bagus dilakukan oleh pejabat. Hal itu agar bisa mengetahui dan melihat kondisi lapangan secara langsung. Namun menurut Fadli blusukan harus dilakukan secara proporsional.

Jika tidak, menurut Fadli seorang pejabat bisa kecanduan blusukan. Melalui cuitan di akun twitternya @fadlizon (5/1), anggota Komisi I DPR ini khawatir kebiasaan itu justru karena pejabat itu “gila pencitraan”.

Fadli menegaskan, pernyataannya bukanlah sindiran terhadap pihak tertentu. Meskipun cuitan itu diunggah saat warganet ramai membicarakan aksi blusukan yang dilakukan oleh Mensos Tri Rismaharini.

Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos, Herman Kuswara, membantah anggapan Risma tengah melakukan pencitraan. Herman mengungkapkan Risma melakukan blusukan guna melakukan pemetaan permasalahan sosial.

Saat memberikan keterangan (4/1), Herman menerangkan Risma ingin mengetahui sejauh mana permasalahan-permasalahan sosial yang ada dan berkembang saat ini, yang memiliki urgensi untuk segera ditangani itu. (ant)