Kastara.ID, Jakarta – Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Polda Metro Jaya menggelar aksi donor plasma darah konvalesen.

Puluhan anggota kepolisian yang menjadi penyintas COVID-19 mendonorkan plasma darah konvalesen melalui PMI DKI Jakarta.

Ketua PMI DKI Jakarta Rustam Effendi menyambut baik aksi pendonoran plasma konvalesen oleh puluhan anggota kepolisian penyintas COVID-19 untuk membantu warga yang masih terpapar virus corona.

“Tranfusi plasma darah konvalesen sangat banyak rata-rata sekitar 50 hingga 60 orang per hari sementara pendonor minim. Melalui aksi kemanusiaan ini, kami berharap penyintas COVID-19 lainnya tidak ragu mendonorkan plasma darah konvalesen melalui PMI Jakarta,” ujar Rustam, Sabtu (6/2).

Ia memaparkan penyintas COVID-19 yang akan mendonorkan plasma darah konvalesen akan melalui proses pemeriksaan kesehatan oleh tim medis.

“Sejumlah syarat penyintas COVID-19 yang ingin mendonorkan plasma darah konvalesen yakni maksimal usia 60 tahun, berat barang minimal 55 kilogram dan batas waktu maksimal tiga bulan setelah dinyatakan sembuh atau negatif,” paparnya.

Ia menuturkan, tingkat kesembuhan warga yang terpapar COVID-19 setelah menerima transfusi plasma darah konvalesen cukup tinggi.

“Alhamdulilah, kasus berat warga yang terpapar COVID-19 setelah menerima plasma darah konvalesen sembuh,” tuturnya.

Untuk itu, Rustam mengajak penyintas COVID-19 mendonorkan plasma darah konvalesen untuk membantu warga lainnya yang terpapar.

“PMI tidak memiliki stok plasma darah konvalesen. Kami mengajak para penyintas COVID-19 tidak ragu mendonorkan untuk membantu sesama,” pintanya.

Sementara Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo menambahkan, aksi kemanusiaan donor plasma darah konvalesen ini digelar sebagai upaya nyata kepolisian untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Sebanyak 21 anggota kepolisian yang juga penyintas COVID-19 secara sukarela mendonorkan plasma darah konvalesen untuk membantu pasien covid yang masih dirawat di rumah sakit. Kami juga memiliki program kampung tangguh dan sebagainya untuk menekan angka penyebaran COVID-19,” tandasnya. (hop)