Sosialisasi Empat Pilar, MPR Lanjutkan Tradisi Walisongo

Kastara.id, Karanganyar – MPR menggunakan segala cara untuk mensosialisasikan empat pilar, termasuk memanfaatkan kesenian tradisional sebagaimana Walisongo dalam menyebarkan Islam di masa lalu. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat membuka pagelaran wayang kulit di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (5/5) malam.

Pagelaran wayang kulit dengan lakon “Wahyu Cakraningrat” dengan dalang Ki Danang Suseno, putra dalang kondang Ki Manteb Sudarsono, di lapangan Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar tersebut, merupakan bagian dari sosialisasi empat pilar MPR yang digelar Sekretariat Jenderal MPR RI.

“Beberapa bulan lalu dengan wayang beber di Sragen, wayang golek di Jawa Barat, dan kesenian lokal lainnya. Ini mengulangi yang dilakukan Walisongo dulu waktu syiar Islam. MPR melanjutkan tradisi yang sangat baik ini,” kata Hidayat.

Menurutnya, Walisongo menggunakan budaya sebagai sarana yang mudah membuat masyarakat berkumpul dengan nyaman. “Ini sekaligus menegaskan bahwa antara budaya dan keagamaan kita tidak ada pemisahnya,” kata Hidayat yang hadir bersama anggota MPR dari Fraksi PKS Muhammad Mantri Agung.

Melalui budaya, termasuk wayang kulit yang sudah diakui sebagai warisan budaya asli Indonesia oleh Unesco, ujar Hidayat, dapat disampaikan dengan baik prinsip bernegara yang tertuang dalam empat pilar MPR yang terdiri atas Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah selaku penanggung jawab kegiatan berharap sosialisasi empat pilar MPR melalui pagelaran wayang itu bisa melestarikan budaya sekaligus lebih memudahkan masyarakat dalam menyerap nilai-nilai yang disampaikan. “Wayang tak hanya dijadikan tontonan, tetapi juga tuntunan,” katanya berharap. (danu)