WHO

Kastara.ID, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa yang melaporkan pertama kali kasus virus corona bukan Pemerintah China, melainkan lembaganya sendiri. Hal itu diketahui setelah WHO memperbarui laporannya tentang tahapan awal munculnya pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers 20 April bahwa laporan pertama datang dari China tanpa merinci apakah laporan tersebut dikirim oleh otoritas China atau sumber lain.

Virus corona diketahui mulai merebak sejak akhir 2019 di Kota Wuhan, China. Diduga virus itu berasal dari hewan lalu menular kepada manusia. Virus itu kemudian menyebar ke penjuru negeri dan bahkan lintas negara. Hingga Sabtu (4/7), virus corona telah menginfeksi 11.220.009 orang di dunia dan 529.604 kematian.

Kantor WHO di China pada 31 Desember disebut mencatat kasus pneumonia setelah melihat informasi di situs web komisi kesehatan Wuhan. Pada hari yang sama, layanan informasi epidemi WHO juga menerima laporan dari jaringan pengawasan epidemiologi internasional ProMed yang berbasis di Amerika Serikat.

Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan pada konferensi pers hari Jumat mengatakan setiap negara memiliki waktu 24-48 jam untuk memverifikasi suatu peristiwa dan melaporkannya.

Ryan menyebut pihak berwenang China memang segera menghubungi WHO setelah diminta untuk memverifikasi laporan.

WHO sendiri dinilai gagal dalam menangani pandemi virus corona oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia menganggap WHO bias terhadap China hingga dia akhirnya menyetop bantuan AS untuk organisasi itu pada Apri lalu. Trump bahkan menyebut WHO sebagai boneka China. Namun semua tuduhan itu dibantah.

Sejumlah negara, termasuk AS dan Australia mendesak dilakukan investigasi awal mula pandemi virus corona. Trump juga berulang kali menyebut bahwa virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan. Dia bahkan mengklaim mengantongi bukti tersebut, yang kemudian dibantah China. (har)