Headline

Mengajak Swasta Agar Lepas Dari Middle Income Trap

Kastara.ID, Bogor – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) umumnya dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mampu menarik partisipasi sektor swasta dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Strategi ini diperlukan agar Indonesia dapat terlepas dari middle income trap (jebakan negara berpenghasilan menengah).

Hal ini disampaikan Menkeu pada acara Rapat Koordinasi JPT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Wikasatrian, Bogor, Selasa (6/8).

“Presiden Jokowi sudah menyatakan berkali-kali bahwa untuk infrastruktur kita tidak boleh hanya mengandalkan negara, swasta menjadi penting,” tegas Menkeu.

Selain karena keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, prospek keterlibatan swasta atau yang dikenal dengan kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) masih sangat besar. Oleh karena itu, dengan kondisi ekonomi yang kondusif saat ini, Indonesia harus mampu mengoptimalkannya untuk menarik pihak swasta baik dari dalam maupun luar negeri dalam membiayai/berinvestasi pembangunan infrastruktur.

“Kemampuan kita untuk menarik resources (yang berlimpah) dari swasta baik domestik maupun dari luar menjadi penting,” kata Menkeu. Lebih lanjut, saat ini Indonesia secara memiliki persyaratan Indonesia sebagai middle income country dengan pertumbuhan (ekonominya) di atas 5%, ekonominya stabil, dan kebutuhan infrastrukturnya besar itu menjadi daya tarik  yang luar biasa bagi seluruh dunia. Mereka ingin masuk ke Indonesia,” kata Menkeu.

Namun demikian, Menkeu mengingatkan bahwa modal kondisi ekonomi tersebut tidak akan banyak berguna bila pemerintah gagal memberikan framework kebijakan dan menyediakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi para investor. Reputasi pemerintah menjadi kunci kepercayaan menarik capital inflow (aliran modal masuk).

“Ini masalah kepercayaan. Kalau Indonesia dianggap bisa menarik private sectors reputasi Indonesia akan makin tinggi (dan) makin menarik (lebih banyak) investor. Salah satu yang bisa menurunkan current account deficit adalah capital inflow (salah satunya melalui proyek pembangunan infrastruktur),” tambahnya.

Selanjutnya, Menkeu berpesan agar para ASN Kementerian PUPR mampu berpikir inovatif, kreatif dan out of the box dalam melakukan terobosan-terobosan agar mampu menarik para investor swasta tersebut. Namun demikian, Menkeu menekankan agar semua hal tersebut harus tetap dalam koridor good governance dan peraturan yang berlaku. Jangan sampai terjadi tindakan fraud yang dapat mencederai reputasi Indonesia dan berakibat pada terhambatnya pembangunan di Indonesia. (mar)

Leave a Comment

Recent Posts

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…

POPWILDA wilayah I Jabar di Ikuti Tujuh Daerah.

Kastara.Id,Depok - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melepas ratusan atlet yang akan mengikuti…