Kastara.id, Jepara – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara optimal mendorong kesejahteraan petambak garam. Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau beberapa lokasi panen garam. Susi menilai, hasil panen petambak garam geoisolator di wilayah Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara sudah bagus. Susi pun menaruh harapan besar kepada hasil panen petambak garam Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Susi optimis bahwa harga garam hasil panen di daerah tersebut dapat dijual dengan harga wajar.

Dalam kesempatan itu juga, Susi meminta kepada PT Garam untuk membeli hasil panen petani garam di Tanggul Tlare tersebut. “Untuk garam, saya juga kirim surat untuk minta revitalisasi tambak garam. Saya juga meminta kepada PT Garam untuk membeli hasil panen dari sini. Kira-kira 600 rupiah (/kg) bisa kan Pak?” ujar Susi saat temu wicara dengan masyarakat Desa Kedung Malang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara (5/9), serta dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Bupati Jepara Subroto, Kapolres Jepara AKBP M Samsu Arifin, Komandan Kodim Letkol Inf Ahmad Basuki, dan Ketua DPRD Kabupaten Jepara Dian Kristiandi.

Guna mengoptimalkan produksi garam, Susi juga meminta agar dua KUD Garam di wilayah tersebut, yakni KUD Mina Barokah dan KUD Dwi Karya Mina diberikan dua unit eskavator.

“Pak Dirjen, nanti tolong kasih eskavator dua ya. Tapi saya mau lihat dua tahun lagi eskavatornya masih bagus. Kanal-kanal juga harus sudah bagus, jadi dikelola dengan betul,” katanya.

Selain itu, Susi juga meminta kepada masyarakat untuk dibuat tandon agar kualitas air yang dialirkan ke tambak-tambak petambak garam bagus, maka harus dibuat bak penampungan air. “Tugas pemkab untuk membuat tandon air. Supaya air yang dialirkan ke tambak bersih,” ujarnya.

Selain kesejahteraan petambak garam, Susi juga meminta kepada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) untuk melakukan revitalisasi kanal-kanal sungai yang terhubung langsung ke laut. Susi menilai, setelah airnya bersih, kanal tersebut dapat difungsikan untuk penanaman bibit-bibit ikan.

“Nanti supaya bersih Pak. Kalau sudah bersih, nanti di dalamnya, ikan yang bisa masuk lebih banyak. Mungkin nanti DJPB revitalisasi saja ikan bandeng di muara. Jadi jangan pakai tambak, biar sekalian,” kata Susi.

Sementara untuk benihnya, Susi berencana akan menebar benih Bandeng dan Udang Putih. “Disebar saja di perairan umum. Supaya masyarakat yang pake anco (jaring angkat) bisa nangkep smua, tapi jangan pakai portas ya,” ujar Susi.

Susi pun mengimbau kepada masyarakat, jika kanal-kanal sudah direvitalisasi, maka tidak boleh ada yang melakukan setrum ikan. “Janji ya jangan nyetrum. Kalau yang nyetrum gimana? Ditenggelemin ya,” kata Susi sambil diiringi tawa dari masyarakat Desa Kedung Malang.

Dalam kesempatan yang sama, Susi juga menyoroti abrasi yang kerap terjadi di Jepara dan menginginkan agar perbankan dapat menyumbang satu juta pohon.

“Tolong nanti Pak Dirjen koordinasi, meminta BRI, BNI, dan Pertamina untuk menyumbang satu juta pohon. Nanti masyarakat yang tanam ya. Janji lho.  Nanti bakaunya tanam, jangan pada bubar semua yang datang,” ujarnya. (nad)