Hoax

Kastara.id, Jakarta – Informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (berita hoax/bohong) telah merambah ke berbagai media sosial (medsos) hingga mempengaruhi persepsi masyarakat. Oleh karena itu perlu dicegah salah satunya dengan menciptakan generasi muda yang cerdas dan bijak memilih informasi dan sadar dalam bermedsos.

Hal tersebut disampaikan Plt. Direktur Layanan Informasi Internasional, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Kemkominfo) Hypolitus Layanan mewakili Dirjen IKP, seraya menambahkan serangan informasi hoax tersebut berpotensi merusak sendi-sendi kehidupan.

“Akibat dari gempuran informasi hoax di medsos, pemerintah berkewajiban mengatasi berupa pencegahan penyebaraannya,” kata Hypolitus, Jumat (6/10) saat Forum Dialog dan Literasi Media dengan tema Taat Agama, Bergaul Harmonis, Sopan Berkomunikasi, hasil kerja sama Kemkominfo dengan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Surabaya.

Menurutnya, tujuan Forum Dialog dan Literasi Media adalah menciptakan warganet yang cerdas dan bijak dalam memilih informasi. Oleh karena itu, forum tersebut juga akan menyampaikan etika berkomunikasi dan pedoman penggunaan media sosial serta pelatihan pembuatan konten positif berupa meme, blog, dan videografis.

Lebih lanjut Hypo mengatakan, setelah pelatihan peserta diharapkan dapat membuat konten positif dengan memperhatikan nilai-nilai etika dalam berkomunikasi.

“Generasi muda perlu dibekali dengan pengetahuan dan kesadaran mengenai bagaimana bermedia sosial yang bijak. Forum ini dilaksanakan sebagai upaya membangun karakter bangsa, terutama generasi muda melalui peningkatan literasi media dengan melibatkan tokoh agama,” katanya.

Dalam konteks ini, diharapkan tokoh agama dan generasi muda gereja bisa menjadi mitra strategis dalam pendiseminasian informasi yang mencerahkan dan mendidik.

Hadir sebagai nara sumber dalam acara tersebut antara lain Tenaga Ahli Ditjen Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Hendrasmo, Ketua PGI Albertus Patty, Ketua PGI W Jatim Pdt. Simon Filantropa, serta perwakilan Katadata Ade Wahyudi. (npm)