Gunung Agung

Kastara.id, Jakarta – PT Telkomsel bersiaga mengamankan infrastruktur dan pelayanan telekomunikasi dalam mengantisipasi letusan Gunung Agung, sehubungan siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyatakan Status Siaga Darurat diperpanjang hingga 15 oktober 2017.

“Kami selalu berupaya memberikan prioritas utama terhadap pengamanan infrastruktur telekomunikasi, termasuk alat-alat produksi, sumber daya manusia internal, maupun penyiapan bantuan tanggap darurat untuk warga yang terdampak bencana, khususnya di lokasi terdekat dengan Gunung Agung,” kata GM ICT Operation PT Telkomsel Regional Bali Nusra Danny A Triawan, melalui surat elektroniknya seperti yang dilansir antaranews.com di Kupang, Jumat (6/10).

Langkah antisipatif ini untuk menjamin terselenggaranya pelayanan telekomunikasi terbaik dan berkualitas, terutama dalam mendukung kelancaran komunikasi, informasi dan koordinasi baik antar petugas penanggulangan bencana maupun antarwarga dan masyarakat yang berada di lokasi pengungsian.

“Berbagai upaya preventif dan kuratif yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya layanan komunikasi telah diambil. Begitu pula terhadap pengamanan infrastruktur telekomunikasi, Telkomsel bersama TelkomGroup sudah menyiapkan beberapa alternatif pemulihannya supaya layanan kepada pelanggan tetap terjaga,” katanya.

Hingga saat ini, katanya, kenyamanan pelanggan Telkomsel di wilayah Kabupaten Karangasem dalam berkomunikasi maupun dalam menikmati layanan data, didukung lebih dari 200 BTS, yang sebagian merupakan BTS broadband (3G dan 4G). Adapun layanan 4G LTE disokong jaringan andal dengan penggelaran lebih dari 30 eNode B.

Sementara itu GM Sales Telkomsel Regional Bali Nusra Anandoz Bangsawan menambahkan, selain telah menyiapkan BTS Combat Telkomsel dalam mendukung penanggulangan bencana di beberapa lokasi posko untuk membantu petugas serta para pengungsi, Telkomsel juga menyediakan Posko Bantuan Telepon Gratis di beberapa titik lokasi pengungsian di wilayah Karangasem, sehingga masyarakat selalu dapat melakukan komunikasi dengan cepat, mudah, dan nyaman.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang masa siaga darurat Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, hingga 15 Oktober 2017.

“Sampai hari ini secara rata-rata tidak ada penurunan bahkan menunjukkan peningkatan (aktivitas vulkanik), ada kecenderungan meningkat,” kata Kepala BNPB Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) Willem Rampangilei, di Pos Komando Penanganan Darurat Gunung Agung, di Karangasem, Kamis (5/10).

Sebelumnya status siaga darurat Gunung Agung diberlakukan mulai 22 September 2017 sejak gunung api itu naik status menjadi awas atau Level IV.

Menurut Rampangiley, keputusan memperpanjang masa siaga darurat itu telah melalui diskusi BNPB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pemerintah Kabupaten Karangasem, dan pihak terkait lain.

Sementara itu, data pengungsi hingga pukul 12.00 Wita, berada di 417 titik dengan jumlah keseluruhan 139.203 jiwa, tersebar di Kabupaten Badung 6 titik (7.152 jiwa), Kabupaten Bangli 64 titik (9.615 jiwa), Kabupaten Buleleng 9 titik (22.295 jiwa), Kota Denpasar 43 titik (14.321 jiwa), Kabupaten Gianyar 8 titik (13.268 jiwa), Kabupaten Jembrana 33 titik (513 jiwa), Kabupaten Karangasem 122 titik (44.574 jiwa), Kabupaten Klungkung 122 titik (22.414 jiwa), dan Kabupaten Tabanan 10 titik (5.051 jiwa). (nad)