Wamena

Kastara.ID, Makassar – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memastikan anak-anak pengungsi usia sekolah dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, dipermudah masuk sekolah. Meski demikian, Nurdin juga menjelaskan bahwa warga pengungsi asal Sulawesi Selatan itu punya rencana akan kembali lagi ke Wamena suatu hari karena mereka punya aset di sana.

Berdasarkan keterangan, sejumlah 535 orang baik dewasa maupun anak-anak tiba hari ini (6/10), melalui pintu masuk pelabuhan dengan menggunakan KM Ciremai.

Dari jumlah tersebut, 209 orang di antaranya orang Sulsel dari berbagai daerah, 139 orang Minang, Sumatera Barat. Sisanya asal Poso, Sulawesi Tengah.

 

Untuk pengungsi asal Minang langsung dijemput oleh warga Minang di Sulsel yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Minang (IKM) Sulsel dan ditampung di rusunawa kampus Unismuh Makassar yang akan melanjutkan perjalanan besok melalui bandara internasional Sultan Hasanudin.

Sisanya kemudian diarahkan ke asrama haji menunggu jemputan keluarga masing-masing atau dibantu proses pemulangannya ke kampung halaman jika tak ada keluarga yang menjemput.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, korban tewas dalam kerusuhan di Wamena bakal mendapat santunan sebesar Rp 15 juta per orang yang diserahkan kepada para ahli warisnya masing-masing (3/10).

Selain itu, pemerintah pusat akan menyalurkan bantuan dana lewat program usaha ekonomi produktif (UEP) untuk memulihkan ekonomi rakyat di Wamena.

Sejak terjadi kerusuhan hingga Rabu (2/10) tercatat 11.646 orang telah meninggalkan Wamena. (yan)