Data Keagamaan

Kastara.ID, Sentul – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta jajarannya untuk melakukan integrasi data Kementerian Agama. Ia menargetkan, integrasi data tersebut dapat diselesaikan pada 2019.

“Saya ingin data-data yang ada di Kemenag bisa terintegrasikan dalam sebuah sistem dan aplikasi tertentu. Semua data bisa saling terkoneksi satu sama lain,” ujar Menag, Kamis (6/12).

Menag menuturkan bahwa integrasi data penting untuk dilakukan karena berimplikasi pada peningkatan layanan yang akan diberikan oleh Kemenag. Oleh karenanya Menag meminta jajarannya untuk menyiapkan grand design integrasi data.

“Jadi siapkan dulu grand design-nya, kemudian kita bangun sistemnya. Saya berharap, kerja besar ini bisa selesai di tahun 2019,” tandas Menag.

Menurut Menag ada tiga besaran penting yang harus diperhatikan dalam penyiapan integrasi data. Pertama, pengumpulan data (collecting data). “Cari orang-orang yang benar-benar memiliki passion dan berintegritas untuk melakukan pengumpulan data. Siapkan tools, instrumen yang baik untuk digunakan untuk mencari data,” tegas Menag.

“Setelah data terkumpul, maka yang kedua, kita harus tahu akan diapakan data tersebut,” imbuh Menag.

Ketiga, perlu disiapkan regulasi terkait pemanfaatan data Kemenag.

Sementara, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi (HDI) Kemenag Mastuki mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan langkah-langkah untuk integrasi data. “Ke depan, sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia tentang Satu Data, kita juga membuat sistem Satu Data Kemenag,” ungkapnya.

Saat ini ia tengah menyiapkan satu aplikasi yang akan menjembatani data-data yang tersebar pada 130 sistem aplikasi di unit-unit eselon I Kemenag. “Kami melakukan kajian, dan menyiapkan aplikasi jembatan yang kami sebut dengan e-Data,” kata Mastuki. (put)