Kawah Ijen

Kastara.ID, Banyuwangi – Konsep Go Digital terus dikembangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur. Seluruh aspek terus didorong menuju era digital. Termasuk juga pariwisata. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi berbasis telepon pintar untuk memesan tiket online masuk kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen.

Kepala BKSDA Jatim Wilayah V (Banyuwangi) Sumpenah mengatakan bahwa aplikasi tersebut masih dalam tahap uji coba. Tepatnya dimulai awal Desember 2018 hingga Maret 2019. Sumpenah mengatakan, aplikasi Ijen Blue Fire itu sudah bisa diunduh di Google Playstore. Namun sistem pembayaran transfer belum berlaku, dan hanya bisa secara tunai kepada pos tiket di Paltuding (rest area Puncak Ijen).

“Tiket sudah bisa dipesan online, namun pembayaran masih manual (cash) karena masih kita matching-kan, karena harus sesuai dengan beberapa aturan dan sistem,” kata Sumpenah, akhir pekan kemarin (5/1).

Nantinya, aplikasi gawai pemesanan tiket online mendaki puncak Ijen itu akan resmi berlaku efektif April 2019. Saat itu diharapkan pembayaran juga sudah bisa dilakukan dengan transfer bank saat pendaki memesan secara online.

“Sosialisasi sejak Desember diharapkan cukup waktu untuk mengetahui dan menyesuaikan bagi agen travel, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan,” katanya.

Pembangunan aplikasi pemesanan online tiket mendaki Ijen juga sebagai upaya membatasi jumlah pengunjung. Pasalnya Taman Wisata Alam (TWA) Ijen dikelilingi Cagar Alam Pegunungan Ijen yang sensitif terhadap banyaknya wisatawan.

Sumpenah mengatakan mengenai berapa jumlah maksimal wisatawan yang boleh mendaki Puncak Ijen per hari masih dalam pembahasan BKSDA. Belum ada perkiraan kapan pembahasan dan kajian akan selesai dan memutuskan mengenai angka pembatasan jumlah wisatawan per hari yang boleh naik Ijen.

“Kita membatasi kuota, dan (menu pesan tiket di aplikasi gawai) akan menutup sendiri kalau kita anggap sudah penuh,” katanya.

Sementara aplikasi dalam masa uji coba, belum ada jumlah pembatasan yang diberlakukan. Selama ini kunjungan ke TWA Ijen dari bilangan ratusan per hari di week day dan selalu lebih dari 1.000 saat week end.

Tidak hanya di TWA Ijen, aplikasi juga memiliki menu untuk membeli tiket berwisata ke TWA lain yang dikelola BBKSDA Jatim, seperti TWA Tretes, dan TWA Gunung Baung. Dalam aplikasi berlogo kijang dengan tanduk bercabang itu juga akan berisi konten-konten informasi terbaru terkait TWA-TWA yang dikelola BBKSDA Jatim.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Yanuarto Bramuda menjelaskan booking tiket secara online tersebut guna mempermudah wisatawan yang berencana mendaki kawasan Kawah Ijen, agar bisa mengatur jadwal pendakian jauh hari sebelumnya. Selain itu sistem tiket online juga untuk memantau dan membatasi daya dukung pendakian Kawah Ijen agar lebih nyaman.

“Saat ini sedang soft launching booking tiket online hingga bulan maret nanti,” katanya.

Bagi wisatawan nusantara dari luar Banyuwangi dapat menuju lokasi Kawah Ijen melalui jalur udara dan dilanjutkan dengan perjalanan darat. Dari Jakarta bisa menaiki pesawat Jakarta-Banyuwangi selama 1,3 jam dan dilanjutkan perjalanan jalur darat 2 jam atau menaiki kereta api Jakarta-Surabaya-Banyuwangi selama 11 jam dan dilanjutkan perjalanan 2 jam menggunakan transportasi darat.

Pendakian Kawah Ijen akan ditutup pada hari Jumat di pekan pertama setiap bulannya. Penutupan tersebut dilakukan guna memberikan alam kawasan pendakian Kawah Ijen untuk bernafas dan beristirahat.

Bagi wisatawan yang hendak melakukan booking tiket pendakian ke Kawah Ijen via online dapat mengunduh aplikasi melalui Google Playstore pada smartphone dengan keyword Ijen Blue Fire.

Aplikasi tersebut tentunya sangat bermanfaat karena wisatawan bisa booking tiket kapan saja dan dimana saja tanpa harus datang ke lokasi. Persyaratan pembelian tiket online pun sangat mudah. Wisatawan nusantara cukup menyiapkan KTP, sedangkan bagi wisatawan mancanegara dengan menggunakan pasport.

Dalam aplikasi tersebut user bisa memesan sebanyak 10 tiket dengan memasukan data sesuai persyaratan, sedangkan jika melebihi dari 10 booking dapat dilakukan esok harinya.

Untuk wisatawan nusantara dikenakan tiket sebesar 5 ribu dan 7,5 ribu pada weekend sedangakan bagi wisatawan mancanegara dikenakan sebesar Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu pada weekend, tiket parkir sendiri sebesar 5 ribu untuk roda 2 dan 10 ribu roda 4. Tiket box juga disediakan bagi wisatawan yang belum mengetahui peraturan terbaru.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya tak ragu memberikan dua jempol untuk gebrakan tersebut. Pasalnya Menpar memang getol menularkan konsep Go Digital Be The Best.

Arief Yahya pun mengatakan langkah Banyuwangi harus dicontoh daerah lain. Semua harus mengubah haluan, yakni bertransformasi menuju digital. Ini dikarenakan karena customers-nya terus bergerak dan makin cepat beralih ke digital lifestyle.

“Jangan menunggu ditinggalkan customers! Jemput perubahan dengan go digital jika ingin winning the future customers,” kata Menpar Arief Yahya.

Menurut Menteri Arief Yahya, kondisi pasar sudah berubah. Hampir 63% transaksi jasa travel dilakukan secara online, sehingga bila travel biro tidak segera menyesuaikan diri ke digital, atau tetap konvensional, maka nasibnya akan seperti Wartel (Warung Telekomunikasi).

“Langkah yang diambil Banyuwangi ini sudah tepat. Daerah juga harus mulai go digital untuk memenangi persaingan. Kerja sama ini akan semakin melambungkan pariwisata Banyuwangi,” pungkas Menpar Arief Yahya. (put)