Kastara.ID, Jakarta – Ada yang berbeda di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Deretan foto bangunan masjid dan destinasi wisata Uzbekistan dengan ragam arsitektur Eropa Timur dan Timur Tengah tampak menghiasi dinding Bayt Al-Quran dan Museum Istiqlal di komplek TMII, Jakarta.

Foto-foto bangunan di Kota Bukhara misalnya, salah kota di negara Uzbekistan mengawali rangkaian foto yang dipajang persis di sebelah kiri pintu masuk gedung Bayt Al-Quran. Kota Bukhara merupakan kota museum dengan 140 monumen arsitektur peninggalan Islam dan sebelum Islam. Bahasa yang digunakan masyarakat Bukhara adalah bahasa Tajik. Kota ini berada di jalur sutra perdagangan Cina dan Barat. Di kota inilah Imam Al Bukhari sosok Imam tersohor dilahirkan.

Usai Kota Bukhara, rangkaian foto dilanjutkan dengan foto sejumlah kota-kota di Uzbekistan lengkap dengan para ulama besar yang lahir di sana. Di antaranya dari Kota Asg-Shash Abu Bake Qaffak Aah Shashi dan Abu Bakr Muhammad Ibnu Shashi. Kemudian Kota Samarkand yang terletak di bagian tengah Uzbekistan tepatnya di Provinsi Samarqand.

 

Di kota ini ada beberapa peninggalan terbesar arsitektur Islam antara lain, Square Regisra (Abad 15M), Masjid Bibi Khanum, Madrasah Ulygbek (1417-1420). Begitu juga dengan Kota Termez yang dikenal dengan deerah kelahiran Imam At Termnizi, Kota Khoresm dengan ulama Abu Rayhan Beruni dan Qasim Ibn Al Husain, serta kota lainnya di Uzbekistan yang menjadi kampung kelahiran ulama tersohor di dunia.

Dalam pameran ini juga terpajang foto ilustrasi Imam Al Bukhari, peta Uzbekistan dan asal usul ulama asal Uzbekistan.

Uzbekistan adalah sebuah negeri yang bertahun-tahun di bawah kekuasaan Uni Soviet dan menjadi tempat lahir lebih dari 50 ulama besar dunia Islam dalam berbagai bidang ilmu keislaman dan ilmu pengetahuan. Uzbekistan juga menjadi kampung kelahiran ahli tafsir Al-Qur’an seperti az-Zamakhsyari an-Nasafi.

 

Pameran foto dengan tajuk “Uzbekistan Negeri Para Imam” di Bayt Al-Quran dan Museum Istiqlal secara resmi dibuka hari ini, Kamis (7/2) oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Abd Rahman Mas’ud didampingi Rektor Universitas Gunadarma sekaligus Brand Amabassador Uzbekistan ES Margianti dan perwakilan Duta Besar Uzbekistan, Mahmud.

Peresmian pameran foto dalam rangka memperingati satu tahun bebas visa WNI ke Uzbekistan di tempat yang menjadi Jendela Peradaban Islam Indonesia atau Bayt Al-Quran dan Museum Istiqlal ini ditandai dengan pemukulan beduk oleh Abd Rahman Mas’ud. Pameran ini merupakan kerja sama Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata Uzbekistan, dan Universitas Gunadarma.

Pameran yang terbuka untuk umum ini akan berlangsung pada 7-17 Februari 2019 di Bayt Al-Quran dan Museum Istiqlal di komplek Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Pembukaan pameran foto “Uzbekistan Negeri Para Imam” dirangkai dengan seminar bertajuk “Jejak Ulama Uzbekistan di Nusantara” menampilkan dua narasumber yaitu Kepala LPMQ Dr Muchlis M Hanafi dan ahli sejarah Nusantara Dr Rijal Mumaziq.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Abd Rahman Mas’ud mengatakan, pameran foto “Uzbekistan Negeri Para Imam” ini sangat penting yang menunjukkan relasi yang luar biasa antara Indonesia dengan Uzbekistan.

“Mungkin sebagian masyarakat Indonesia tidak populer dengan nama Uzbekistan sebab masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan Kota Imam Al Bukhori,” ujar Abd Rahman Mas’ud.

“Konteksnya kalau kita tilik dari sejarah keagamaan antara Indonesia dan Uzbekistan itu bertemu semua,” sambungnya. (put)