AM Hendropriyono

Kastara.ID, Jakarta – Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengatakan warga negara Indonesia (WNI) keturunan Arab telah melakukan provokasi yang bisa menyulut terjadinya revolusi. Itulah sebabnya Hendro memperingatkan kepada pihak-pihak tertentu, khususnya WNI keturunan Arab seperti Habib Rizieq Syihab dan Yusuf Martak agar tidak meneriakkan seruan revolusi. Hal itu menurut telah melanggar konstitusi serta merusak disiplin dan tata tertib sosial.

Hendro khawatir ajakan revolusi yang dilontarkan WNI keturunan Arab akan dituruti oleh masyarakat. Pasalnya keturunan Arab selama ini sangat dihormati dan mendapat tempat tersendiri di masyarakat. Hendro menambahkan, jika datang ke kampung-kampung, WNI keturunan Arab akan disanjung dan dicium tangannya. Hal semacam itu tidak ditemui saat WNI keturunan Cina datang ke masyarakat.

Mantan Pangdam Jaya ini menegaskan peringatannya tidak bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Hendro menyebut keturunan Arab banyak berjasa bagi kemerdekaan Republik Indoneia. Bahkan Hendro mengaku memiliki nenek moyang dari Arab. Namun ia mengaku memiliki jiwa nasionalis.

Untuk itu, Hendro meminta semua keturunan Arab agar bisa menjaga diri, terutama dalam ucapan. Bukan hanya Habib Rizieq dan Yusuf Martak, tapi juga semua WNI keturunan Arab, Hendro berharap tidak melakukan provokasi.

Sementara itu Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Ma’arif menyebut, justru pernyataan Hendro itulah yang merupakan provokasi. Slamet pun berpesan kepada Hendro agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Slamet menyebut, sebagai seorang muslim seharusnya Hendro bisa menjadi contoh bagi muslim yang lain.

Terlebih saat ini memasuki bulan suci Ramadan, seharusnya semua umat Islam, termasuk Hendro menghormati Rasulullah, keluarga, dan anak cucunya. Slamet mengingatkan, jangan sampai diakhir hayatnya Hendro justru dihinakan oleh Allah SWT. (rya)