Kastara.id, Banten – Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono ajak generasi muda amalkan Agama dan Pancasila. Saat membuka Acara Seminar Nasional Implementasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Tumbuh Kembangnya Wawasan Kebangsaan di Universitas Islam negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Banten (7/6).

Nono mengingatkan generasi muda untuk mengawal NKRI, Pancasila, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika, yang sekarang ini mengarah pada titik disintegrasi. “Sekarang mulai bermunculan golongan orang-orang yang mulai merongrong eksistensi NKRI, Pancasila Kebhinekaan dan melakukan provokasi, sehingga nilai-nilai Pancasila memudar, anak muda harus menjaga jangan sampai amnesia terhadap Pancasila,” katanya.

Menurut Senator asal Maluku ini, Pancasila bukanlah agama, tetapi Pancasila tidak bertentangan dengan apa pun bahkan dengan agama, karena di dalam Pancasila disebutkan adanya ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah, dan keadilan. “Sebagaimana yang telah menjadi kesepakatan para ulama bahwa Pancasila dan Agama adalah dua hal yang tidak ada pertentangannya. Seperti yang diajarkan oleh agama bahwa Pancasila menganjurkan kita untuk melaksanakan perintah agama, Memiliki rasa kemanusiaan pada sesama, Menjaga persatuan/silaturahmi, bermusyawarah, mewujudkan keadilan,” ujarnya.

Menyikapi persoalan bangsa saat ini dan melunturnya nilai-nilai kebangsaan. Pagi tadi Presiden RI, Bapak Joko Widodo melantik para Pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

“Dengan terbentuknya UKP-PIP ini, kita berharap agar ‘amnesia Pancasila’ yang menghinggapi sebagian masyarakat kita dapat berubah menjadi “SAYA PANCASILA”. Terkait UKP-PIP ini, silakan adik-adik atau para dosen dan alumni UIN Syarif Hidayatullah memberikan masukan dan konsep pemikirannya agar lembaga baru ini dapat melaksanakan misinya dengan baik,” kata Nono.

Nono berharap para akademisi UIN dan mahasiswa/i UIN memberikan kontribusi untuk memberikan masukan terhadap ideologi kita Pancasila sebagai wahana untuk mempertemukan perbedaan yang ada. “Terkait itu hendaknya Pancasila menjadi teman dialog dalam keseharian dan bukan barang mati tetapi barang hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan bahkan menjadi tren,” ujar Nono.

Nono Sampono juga menyampaikan bahwa dalam bulan Ramadan seperti saat ini adalah momentum terbaik dalam mengiplementasikan Pancasila. Sebagaimana yang telah menjadi kesepakatan para ulama bahwa Pancasila dan agama adalah dua hal yang tidak ada pertentangannya. Seperti yang diajarkan oleh agama bahwa Pancasila menganjurkan kita untuk melaksanakan perintah agama, memiliki rasa kemanusiaan pada sesama, menjaga persatuan/silaturahmi, bermusyawarah, mewujudkan keadilan.

Senada dengan itu, pakar komunikasi politik dan anggota DPR RI Bachtiar Aly menambahkan, untuk memperkuat motivasi generasi muda, kaum muda jangan hanya terkesima dengan bangsa lain tetapi lupa menjaga jati diri bangsa ini yaitu Pancasila.

“Tantangan untuk generasi muda dan Universitas ini perlu buat kajian riset dan bisa kerja sama dengan DPD RI untuk melihat sejauh mana persoalan disintegrasi bangsa ini jangan sampai overdosis terhadap hal-hal yang melunturkan semangat kebangsaan” katanya. (lana)