Laut China Selatan

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memperingatkan Amerika Serikat bahwa setiap konflik terbuka yang terjadi di Laut China Selatan tidak akan menguntungkan pihak mana pun. Hal itu disampaikan kepada Menlu AS Mike Pompeo via telepon pada 3 Agustus lalu.

“Dan secara khusus saya tegaskan bahwa konflik terbuka di manapun termasuk di Laut China Selatan tidak akan menguntungkan pihak manapun,” ujar Retno dalam jumpa pers virtual pada Jumat (7/8).

Terkait Laut China Selatan, Retno menekankan kembali kepada Pompeo terkait posisi Indonesia yang ingin terus menjaga agar perairan tersebut tetap stabil dan damai.

Retno menegaskan kepada seluruh pihak untuk menghormati hukum internasional, termasuk Konvensi Hukum Kelautan PBB (UNCLOS) 1982.

Dalam beberapa waktu terakhir, China dan AS terus berlomba mengerahkan pesawat dan kapal militernya ke Laut China Selatan baik untuk patroli maupun menggelar latihan. Pengerahan armada militer ke Laut China Selatan dilakukan China sebagai penegasan atas klaim historisnya terhadap hampir 90 persen wilayah perairan tersebut. Klaim sepihak China tersebut tumpang tindih dengan wilayah maritim sejumlah negara Asia Tenggara hingga Taiwan dan menjadikan Laut China Selatan sebagai perairan rawan konflik terbuka.

Sementara meski tak memiliki sengketa wilayah di Laut China Selatan, AS terus menentang klaim historis China di perairan itu yang dianggap Negeri Paman Sam sebagai wilayah internasional yang sah dilewati oleh siapa saja.

Sementara untuk Menlu China, Retno menegaskan kepada Wang Yi bahwa Indonesia tidak menginginkan sengketa di Laut China Selatan semakin tajam apalagi mengarah pada konflik terbuka atau peperangan.

Retno juga menekankan bahwa Indonesia tidak memiliki klaim wilayah dengan China di Laut China Selatan. (ant)