Xpander

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik, Raden Pardede menyatakan, pihaknya sangat kecewa dengan tindakan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) yang akan memproduksi mobil jenis multipurpose vehicle (MPV) Xpander di Vietnam. Raden menyebut rencana yang akan berlaku mulai tahun depan itu bakal berdampak pada ekspor mobil dan komponen otomotif dari Indonesia.

Raden mengatakan, langkah tersebut dikhawatirkan memancing produsen otomotif lainnya melakukan hal serupa. Padahal Vietnam adalah salah satu pasar penting bagi ekspor mobil dan komponen dari Indonesia. Terlebih, Vietnam juga akan menerapkan pajak konsumsi spesial (special consumption tax/SCT) untuk barang impor seperti produk otomotif dalam waktu dekat.

Raden menilai, pemerintah perlu secepatnya melakukan analisa dan membuat aksi strategis. Hal ini perlu dilakukan guna melindungi pasar ekspor Indonesia agar tidak hilang. Raden menyebut Indonesia sudah kehilangan kesempatan tatkala perusahaan elektronik asal Korea Selatan, Samsung memilih Vietnam sebagai basis produksi produknya. Jangan sampai produk otomotif pun bakal hengkang pula ke Vietnam.

Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi mengatakan, nilai potensi ekspor Indonesia ke Vietnam bisa mencapai satu miliar dolar AS hingga akhir 2019. Saat ini sudah tercapai sekitar 400 juta dolar AS. Produk andalan ekspor Indonesia ke Vietnam adalah batu bara dan otomotif. Pada semester pertama 2029, nilai ekspor naik sebesar 27,23 persen dengan nilai tertinggi dicatatkan oleh produk otomotif.

Kementerian Perindustrian mencatat, nilai ekspor otomotif merek Mitsubishi mencapai 8.318 unit pada Januari-Juli 2019 atau meningkat 26.7 persen dibandingkan tahun lalu. (mar/sla)