Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) resmi meluncurkan Jakarta Film Week, sebuah ajang festival film berskala Internasional di Jakarta.

Jakarta Film Week yang akan berlangsung pada 18-21 November 2021 bakal menjadi ajang unjuk gigi sekaligus mempertemukan para pembuat film dengan penontonnya.

Festival film berskala Internasional di Jakarta ini berlangsung secara online maupun offline. Pemutaran film secara offline akan diadakan di CGV, Cinema XXI, dan Hotel Ashley. Sedangkan pemutaran film secara online eksklusif tayang hanya di vidio.com. Tiket dapat diakses mulai tanggal 10 November 2021 melalui jakartafilmweek.com.

Kepala Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata memberikan apresiasi dan dukungan atas berlangsungnya festival ini.

Hadirnya Jakarta Film Week diharapkan membuka kesempatan dan peluang baru untuk berkarya serta bisa menjadi bagian penguatan ekonomi pascapandemi.

“Jakarta Film Week menjadi media apresiasi dan edukasi yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan industri film. Inilah saatnya Ibukota memiliki ajang apresiasi dan edukasi film yang berkelanjutan,” ujarnya, Ahad (7/11).

Sementara Direktur Festival, Rina Damayanti menjelaskan, Jakarta Film Week menjadi wadah bagi para pelaku industri film Indonesia, terutama di Jakarta agar semakin berkembang baik secara wacana, keterampilan juga pengembangan jaringan.

Selain itu, sambung Rina, Jakarta Film Week dapat menjadi pemicu untuk daerah lain agar semakin berkembang sehingga bisa meningkatkan kualitas industri film di Indonesia secara keseluruhan. Seluruh program dan informasi terkait Jakarta Film Week sudah dapat diakses di laman jakartafilmweek.com.

“Jakarta Film Week menjadi ruang pertemuan para sineas dan film-film dari berbagai negara untuk memupuk dan mengembangkan jaringan industri kreatif dalam rangka membangun kebersamaan beradaptasi dengan perkembangan baru dunia perfilman pascapandemi,” tandasnya.

Untuk diketahui, Jakarta Film Week akan dibuka dengan world premiere dari film Indonesia yaitu Ranah 3 Warna, produksi MNC Pictures dan disutradarai Guntur Soeharjanto.

Sementara Whether The Weather is Fine karya sutradara asal Filipina, Carlo Francisco Manatad akan menjadi film penutup.

Program film lain yang akan hadir yaitu Global Feature yang berisi pemutaran film panjang, Global Short yang berisi pemutaran film pendek, dari Indonesia, FIlipina, Malaysia, Thailand, China, Perancis, Jepang, Myanmar, Italia, Kanada, New Zealand, Hongkong, dan Korea Selatan. Film panjang dan pendek terpilih akan berkompetisi untuk memenangkan Global Feature Award dan Global Short Award.

Hadir pula Direction Award, kompetisi khusus untuk film-film Indonesia yang diputar selama festival. Para pelaku industri juga berkesempatan untuk memamerkan karya-karya mereka di ruang Exhibition dan Showcase yang terletak di lokasi utama festival.

Program lain yang fokus pada pendanaan yaitu Jakarta Film Fund. Tim program Jakarta Film Week akan memilih lima ide cerita film pendek yang akan mendapatkan dana dukungan produksi dan dari pembuat film profesional, movielab penyutradaraan, penulisan naskah dan penyuntingan gambar. Semua film yang telah selesai diproduksi akan ditayangkan pada saat festival berlangsung.

Kemudian, program lain yang diselenggarakan selama Jakarta Film Week antara lain Masterclass untuk pekerja film profesional, Talks untuk diskusi isu terkini dalam industri film, dan juga Community sebagai wadah bertukar pengalaman dan memperkuat jaringan. (hop)