Kastara.id, Jakarta – Di samping akan mendompleng massa aksi 2 Desember, upaya makar yang dilakukan oleh delapan tokoh juga menyiapkan massa untuk digerakkan ke DPR.

“Tentunya ada itu (massanya). Pada saat itu tanggal dua akan mendompleng massa yang ada, tidak bisa disebutkan, yang jelas kita sudah tahu massa akan digerakkan, kapan digerakkan, dan jam berapa digerakkannya. Oleh sebab itu kami berani mengambil malam itu,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di Jakarta, Rabu (7/12).

Kapolda menepis bahwa massa buruh dan ormas Islam, yang pada tanggal 2 Desember secara bersamaan melakukan aksi yang akan digerakkan untuk melakukan upaya makar tersebut. Tetapi ada massa cair yang dipersiapkan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah itu.

“Massa cair dari itu yang akan diambil -buruh tidak- dan ada beberapa massa yang sudah disiapkan. Karena diambil pentolannya sehingga massa itu tidak terkendali, jadi kayak ayam kehilangan induk,” kata Kapolda.

“Kalau pada saat itu ada mereka (yang ditangkap-red), itu akan tejadi. Ini tidak terjadi bukan karena kehendak sendiri, tapi kita melakukan langkah-langkah yang dilakukan malam itu kepada mereka,” ujar Irjen Pol Iriawan.

Irjen Pol Iriawan mengatakan surat yang dikirim Sri Bintang ke DPR beda dengan aspirasi. “Aspirasi lain dengan makar. Ini kan perencanaan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah ada di sana kan jelas, ke DPR, itu bukan asprirasi,” kata Iriawan.

Iriawan menegaskan, pihaknya telah memiliki bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan tersangka terhadap delapan orang tersebut. “Kita tidak mungkin ceroboh mengambil orang tanpa ada bukti permulaan yang cukup. Debatable itu silakan. Yang jelas nanti adanya di pengadilan, hakim yang menentukan,” ujar Irjen Pol Iriawan. (raf)