Panglima TNI

Kastara.id, Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan rasa bangga selama memimpin prajurit TNI yang terbentuk melalui berbagai macam latihan dan medan pertempuran demi tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Saya bangga memimpin prajurit TNI, prajurit Komando yang tangguh dan tidak kenal menyerah serta selalu menang di setiap medan pertempuran,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan 1.200 prajurit Kopassus, bertempat di Gedung Balai Komando, Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (7/12).

Menurut Gatot, prajurit Kopassus tidak mengenal menyerah dan memiliki prinsip lebih baik pulang nama daripada gagal di medan pertempuran, hal ini terlihat dari komitmen dan  sumpah kesetiaan kepada NKRI. “Saya telah merasakan bersama-sama dengan kalian, melewati medan yang tidak ringan seperti lautan, cuaca yang mencekam berat, tugas operasi di tempat terpencil dan daerah rawan Indonesia,” ungkapnya.

Di hadapan ribuan prajurit Kopassus, Gatot mengatakan bahwa prajurit Kopassus tidak memiliki keraguan setiap melaksanakan tugas operasi dalam kondisi apa pun. “Saya merasakan itu dan tidak pernah menemukan keraguan serta kebimbangan prajurit Kopassus, karena memiliki loyalitas yang sangat tinggi,” tegasnya.

Ia menilai dedikasi apapun untuk NKRI, prajurit Kopassus selalu memegang teguh, menjunjung tugas dan kehormatan sebagai prajurit serta menempatkan integritas kedaulatan NKRI di atas segala-galanya, meskipun resikonya nyawa sekalipun,” ujar Gatot

Di hadapan para awak media, Gatot menyampaikan rasa bangga luar biasa selama menjabat Panglima TNI bisa memimpin prajurit TNI yang pemberani, disiplin, menjunjung tinggi kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan dan setia kepada NKRI. “Saya bangga memimpin seluruh prajurit TNI yang bertugas di seluruh Indonesia dan mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang telah memberi kepercayaan kepada institusi TNI,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, saya selaku Panglima TNI menyampaikan permohonan maaf apabila ada perbuatan prajurit TNI yang menyakiti hati rakyat. “Saya juga mohon doa kepada seluruh masyarakat Indonesia, agar TNI selalu menjadi perekat persatuan/kesatuan bangsa dan mampu melaksanakan tugasnya menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI,” tutup Gatot

Menjelang pergantian Panglima TNI Dari Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gatot juga menyempatkan mendatangi Markas Divisi-1/Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/12), memberikan pengarahan dan motivasi kepada 4.097 prajurit Kostrad.

Di hadapan ribuan prajurit Kostrad, Gatot mengatakan Prajurit TNI adalah patriot bangsa yang berjuang, rela berkorban demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segala-galanya. “Ingat kepentingan kalian (prajurit TNI) adalah menjaga tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak akan pernah terbeli oleh kepentingan apapun,” kata Gatot

Gatot mengingatkan, tantangan tugas ke depan bukan semakin ringan, khususnya dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019. “Saat ini tingkat kepercayaan rakyat kepada institusi TNI sangat tinggi, di situlah tantangan yang terberat bagi TNI. Kuncinya prajurit TNI harus tetap netral,” ujarnya.

Ia mengatakan, prajurit Kostrad memiliki loyalitas tinggi sebagai pasukan cadangan strategis, bahkan resiko nyawa sekalipun tetap teguh berdiri menjunjung tugas dan kehormatan sebagai prajurit. “Tunjukkan integritas kalian, berbuat yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas hanya untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Gatot menyampaikan bahwa sebagai manusia tentunya apabila selama memimpin ada salah dan khilaf mohon maaf, semua itu dilakukan hanya rasa cinta dan bangga kepada TNI. “Selamat bertugas, selamat berjuang semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing, memberi perlindungan dan kekuatan kepada kita, untuk melanjutkan pengabdian yang terbaik hanya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai bersama,” pungkas Panglima TNI. (npm)