Darahmologi

Oleh: Jaya Suprana

DARAH memiliki peran sangat penting bagi apa yang disebut sebagai kehidupan. Bahkan layak dikatakan bahwa tanpa darah mustahil manusia dan jenis satwa tertentu hidup.

Darah
Darah adalah suatu jenis cairan yang berfungsi mengedarkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh mahluk, serta menyalurkan bahan-bahan kimia hasil metabolisme dan juga pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Pada serangga, darah yang disebut sebagai hemolimfe tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada jenis hewan invertebrata ukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada vertebrata. Darah berwarna biru, mengandung tembaga digunakan oleh kelompok moluska. Cumi-cumi memiliki vanabin protein yang mengandung vanadium berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye. Ada pula kiasan darah biru bagi mereka yang disebut sebagai kaum ningrat. Darah juga bisa memunculkan warna biru pada kulit manusia apabila terkena pukulan cukup keras.

Saya rutin memeriksa kadar gula darah dan tekanan darah demi mencegah diabetes dan hipertensi.

Nasionalisme
Pendek kata, darah memang penting bagi kehidupan manusia. Namun, darah tidak sedemikian penting sehingga bisa digunakan untuk mengukur kadar nasionalisme seseorang. Terbukti bisa saja seorang warga Indonesia berdarah Jerman seperti Frans Magnis Suseno atau berdarah Belanda seperti Douwes Dekker, Karlina Supeli atau berdarah Arab seperti Salim Said, Amien Rais, Anies Baswedan, Najwa Shihab atau berdarah India seperti Kobalen, HS Dillon, keluarga besar Punjabi atau berdarah Afghanistan seperti keluarga besar Gulrang Shah atau berdarah China seperti Kwik Kian Gie, Christianto Wibisono, Nano Riantiarno, Tan Yoe Hok, Susi Susanti, dan lain-lainnya dapat diyakini pasti tidak kalah dalam hal cinta Indonesia ketimbang mereka yang mengaku berdarah Indonesia “asli”. (*)

* Penulis adalah warga Indonesia yang cinta Indonesia.