Kastara.ID, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa laut Indonesia diobrak-abrik setelah pemerintah mengizinkan ekspor benur atau benih lobster.
“Lautannya diobrak-abrik yang namanya hanya karena masalah benur. Aduh, aku tuh kan lihat benur kan sudah halus, anak lobster, kecil, paling besarnya segini nih, bening dia,” kata Mega (7/1).
Mega khawatir kelestarian lingkungan hidup, khususnya biota laut terancam di masa depan. Sebab pemerintah tidak lagi melarang penjualan benih lobster ke negara lain.
Mega berpendapat tidak seharusnya benih lobster diekspor. Dia bilang seharusnya pemerintah menjaga benih-benih itu hingga tumbuh menjadi komoditas yang siap ekspor.
“Saya sampai mikir kenapa ya, maksud saya, hanya karena uang kita berikan milik kita sendiri? Sedih saya, betul sedih. Masa enggak bisa kita bikin budidaya dengan teknologi?” ujarnya.
Sebagai informasi, keran ekspor benur dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Indonesia sebelumnya melarang penjualan benih lobster ke negara lain. Penjualan boleh dilakukan saat lobster telah dewasa.
Beberapa bulan setelah membuat kebijakan itu, Edhy terseret kasus korupsi. KPK menyebut Edhy terlibat kasus suap ekspor benur.
Kementerian Kelautan dan Perikanan memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor benih lobster.
Penghentian yang dilakukan sebagai buntut dari operasi tangkap tangan KPK terhadap Edhy Prabowo itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor B. 22891/DJPTPI.130/XI/2020 tentang Penghentian Sementara Penerbitan Surat Penetapan Waktu Pengeluaran (SPWP).
Namun kemudian Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono akan mengevaluasi kebijakan ekspor benih lobster. (ant)