Headline

Sejatinya Perempuan adalah Penggerak Utama Pancasila

Kastara.ID, Jakarta – Para perempuan terutama para ibu sejatinya adalah penggerak utama nilai-nilai Pancasila. Dari mereka, nilai-nilai Pancasila bisa ditanamkan sejak dini di tataran keluarga, terutama kepada anak-anak. Mendidik anak menjadi manusia religius, mempunyai empati dan suka menolong sesama, menghargai perbedaan SARA (suku, agama, ras, antargolongan), menghormati perbedaan pendapat dan mengedepankan bermusyawarah, serta melatih anak agar adil baik dalam pikiran maupun tindakan kepada siapa saja, adalah prinsip-prinsip Pancasila yang bisa diterapkan di keluarga dan ibu adalah pionernya.

“Kalau kita sudah sepakat bahwa Pancasila adalah dasar kita bernegara, maka jadikanlah para perempuan terutama para ibu sebagai penggerak utama Pancasila. Jika kita ingin Pancasila terus berada di pangkuan ibu pertiwi, jadikanlah para ibu sebagai pilar utamanya agar bisa menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada anak-anak dan mempraktikkannya dalam keseharian,” tukas Anggota DPD RI Fahira Idris di sela-sela menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Kabupaten Kepulauan Seribu, Ahad (8/3).

Menurut Fahira Idris, di dalam keluarga, ibu adalah pendidik utama dan pertama. Ibu adalah pemenuh kebutuhan anak yang harus menyediakan waktu untuk selalu bersama, berinteraksi, dan berkomunikasi secara terbuka dan timbal balik dengan anaknya. Ibu adalah pemberi stimulasi perkembangan fisik dan pikiran anak serta panutan atau role model bagi anak. Sehingga jika sejak dini para ibu menanamkan nilai-nilai agama dan Pancasila kepada anak-anaknya maka di masa mendatang generasi muda Indonesia adalah generasi yang religius sekaligus memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila.

Peran strategis perempuan terutama para ibu sebagai penggerak Pancasila, lanjut Fahira, dapat menjadi solusi kekhawatiran banyak pihak akan semakin menipisnya pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila di kalangan milenial terutama anak-anak usia remaja. Oleh karena itu, jika memang benar Pemerintah ingin membumikan Pancasila, maka para perempuan terutama para ibu harus dijadikan subyek, bukan obyek sosialisasi Pancasila.

“Artinya perempuan terutama para ibu dalam proses pembumian Pancasila adalah mitra kolaborasi Pemerintah di mana mereka diberi ruang untuk berperan dan berpartisipasi aktif. Perempuan, terutama para ibu harus dimintai pendapatnya bagaimana formulasi ideal menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini yang dimulai dari keluarga,” pungkas Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini. (dwi)

Leave a Comment

Recent Posts

Eko Patrio Layak Jadi Menteri Komunikasi dan Informatika

Kastara.ID, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan, Eko Patrio menjadi…

Supian Suri Menyanggupi Mengenai Kesiapannya Menjadi kader Partai Gerindra

Kastara.Id,Depok - Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Kota Depok sudah sepakat untuk  membawa satu nama ke…

Partai NasDem Mendukung Imam Budi Hartono Maju Menjadi wali kota Depok

Kastara.Id,Depok - Ketua DPD Partai NasDem Kota Depok memberikan sinyal koalisi jelang pemilihan kepala daerah…

Langkah Pemkot Depok Atasi Banjir di Jalan Bulak Barat Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat melakukan langkah-langkah mengatasi banjir di Jalan Bulak…

MUI Launching Buku Berjudul Wasathiyyah

Kastara.Id,Depok - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, Jawa Barat melaunching buku  Wasathiyyah yang artinya…

Idris – Imam Sabet Penghargaan DPD PKS Terbanyak Raih Kursi DPRD Se Jabar

Kastara.Id,Bandung  - DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat (Jabar) memberikan penghargaan ke DPD PKS…