HajiSalah satu contoh katering siap santap bagi jemaah haji Indonesia.

Kastara.id, Makkah – Layanan katering untuk jemaah menjadi salah satu inovasi perbaikan yang dilakukan Kementerian Agama kepada jemaah haji Indonesia. Antara lain dengan meningkatkan frekuensi konsumsi. Jika tahun lalu hanya 25 kali, kini meningkat menjadi 40 kali.

Layanan katering di Makkah diberikan dua kali sehari selama 20 hari, yakni makan siang dan malam. Sementara sarapan pagi, jemaah diberikan kudapan (snack) berat dalam bentuk roti.

“Katering dikemas dengan kertas perak (aluminium-foil) guna menjaga makanan tetap hangat dan higienis, terhindar dari bakteri,” jelas Kasi Katering Daerah Kerja (Daker) Makkah, Evy Nuryana, Selasa (7/8) malam waktu Saudi. Menurutnya, tutup diberi warna berbeda antara makan siang dan malam, agar memudahkan jemaah lebih teliti sebelum menikmati.

“Pada tutup tersebut juga diberikan jam maksimal santap dan tercantum pula informasi nomor telepon perusahaan penyedia katering serta untuk menyampaikan aduan jemaah ketika terjadi masalah di lapangan,” urai Evy.

Kemenag melalui akun Instagram @kemenag_ri juga mengunggah hal serupa pada Selasa (7/8) malam. Beberapa jemaah yang sedang berada di Tanah Suci turut memberi komentar dalam unggahan tersebut. Antara lain @renyfarida.nya_banyuwangi menulis: Alhamdulillah kami dari kloter 5 asal jemaah haji Banyuwangi bersyukur atas apa yang kami dapatkan. Alhamdulillah nasi yang kami dapatkan selalu empuk dan super nikmat, lauknya pun nikmat, kami semakin sehat di sini.

Lain lagi dengan akun @imrann29 yang menyatakan: maaf, kenapa setelah beberapa hari cita rasa Indonesianya udah gak ada lagi, seperti aroma masakan rumah sakit.

Sementara akun @asep_ginaa meminta agar jengkol dan pete dimasukkan dalam menu jemaah haji indonesia. Akun @churunm mengaku merasa tersanjung dengan pelayanan yang diterimanya. Ia menulis: Kami jemaah haji Indonesia merasa begitu tersanjung atas fasilitas dan pelayanan yang begitu istimewa kepada kami. Jazakumullah pada kemenag_ri. (put)