Arab Saudi

Kastara.ID, Jakarta – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud bertemu dengan Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) Gina Haspel di Riyadh (7/11).

Berdasarkan pemberitaaan media pemerintah, pertemuan itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) mengadili tiga orang, dua di antaranya mantan karyawan dengan tuduhan menjadi mata-mata untuk Arab Saudi (6/11).

Tak hanya Raja Salman, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Saudi termasuk Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan dan Kepala Intelijen Khalid al-Humaidan.

Sementara itu, The Washington Post melaporkan bahwa yang terakhir adalah pengkritik Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), penguasa de facto kerajaan.

 

Hubungan antara dua sekutu erat Washington dan Riyadh sempat tegang usai pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

Khashoggi merupakan seorang kolumnis Washington Post yang kerap mengkritik MbS. Ia dinyatakan tewas di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, Oktober 2018, setelah sempat dinyatakan hilang.

CIA dilaporkan sudah menarik kesimpulan bahwa MbS terkait dengan pembunuhan jurnalis pengkritik rezim Raja Salman itu. Namun Riyadh membantah keras tuduhan itu.

Di lain sisi, Presiden Donald Trump sendiri tak pernah menuding langsung Pangeran Mohammed, tapi ia sepakat dengan Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, bahwa upaya apa pun untuk menutupi insiden ini tak bisa dibiarkan. (har)