Zoohzckathon

Kastara.ID, Jakarta – Artificial intelligence (AI) atau teknologi kecerdasan buatan buatan tim milenial Indonesia pelacak rute penyelundupan satwa langka dilindungi bernama Pangolin berhasil menjuarai kontes Zoohackathon 2019 di Kinabalu, Malaysia (7/11).

Ketua Tim Lintang Sutawika mengonfirmasi kemenangan Indonesia yang beranggotakan enam orang membuat perangkat lunak berbasis AI berkemampuan untuk mengekstrak informasi kunci dari artikel berita.

Informasi dari artikel berita itu dapat membantu para analis dengan mengurangi waktu untuk pengumpulan data dari berbagai artikel yang secara konvensional dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan sendiri informasi yang didapat tanpa perlu membacanya satu per satu.

 

Lintang bersama lima rekan lainnya berhasil membuat prototipe perangkat lunak tersebut hanya dalam waktu 48 jam seperti waktu yang ditetapkan oleh penyelenggara.

Perlombaan yang diikuti 17 tim dengan 85 peserta ini memberikan hadiah utama 2.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 6,8 juta tersebut dapat mengikuti kontes final Zoohackathon pada Januari 2020 yang akan mempertemukan juara-juara kontes dari 16 kota di seluruh dunia.

Untuk diketahui, Zoohackathon merupakan usaha yang dilakukan Kementerian Luar Negeri AS untuk mempromosikan solusi teknologi dan meningkatkan kesadaran untuk melawan perdagangan satwa langka di seluruh dunia.

Tahun ini Zoohackathon diadakan di 16 kota yaitu Bogota di Kolombia, Boston, Cleveland dan San Diego di Amerika Serikat, Kairo di Mesir, Entebbe di Uganda, Gaborone di Botswana, Jenewa di Swiss, Helsinki di Finlandia, Hong Kong di China, Manila di Filipina, New Delhi dan Kalkuta di India, Kota Kinabalu di Malaysia, Sao Paulo di Brazil, dan Wina di Austria. (rfr)