Bawang Putih

Kastara.ID, Jakarta – Para importir memperkirakan harga bawang putih impor asal China bakal merangkak naik. Hal ini akibat adanya perbedaan harga antara panen lama dan panen baru di China yang terjadi pada Juni tahun ini.

Haryanto, seorang importir bawang putih mandiri menyebut kenaikan harga tersebut membuat para pedagang melakukan penyesuaian harga. Semula harga bawang putih impor hasil panen lama sebesar 1.050 dolar AS per ton. Sedangkan harga baru sebesar 1.250 dolar AS per ton.

Namun Haryanto memastikan harga jual ke konsumen tidak akan mengalami fluktuasi terlalu tajam. Saat ini harga bawang putih di tingkat importir mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram. Haryanto yakin harga tersebut akan mampu bertahan sehingga tidak mempengaruhi pasar.

Meski demikian Haryanto mengakui menjelang Hari Raya Idul Fitri harga bawang putih mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan stok yang dimiliki importir mulai menipis. Ia yakin setelah lebaran harga akan kembali normal.

Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, belum mengetahui informasi tersebut. Suwandi mengaku tidak yakin adanya lonjakan harga. Terlebih masa panen di China masih berlangsung pada Juni 2019. Seperti diketahui, lebih dari 90 persen kebutuhan bawang putih nasional berasal dari impor, terutama dari China. Bahkan untuk tahun ini sudah lebih dari 300 ribu ton bawang putih impor masuk ke Indonesia.

Suwandi menjelaskan, Kementan sudah berupaya meningkatkan luas pertanaman benih bawang putih hingga mencapai 20-30 ribu hektare tahun ini. Diharapkan dengan perluasan tersebut Indonesia bisa mencapai swasembada bawang putih pada 2021. (mar)