Fadli Zon

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo tidak perlu dilakukan. Fadli menyebut dorongan dilakukannya rekonsiliasi justru mengesankan telah terjadi perpecahan di antara kedua belah pihak. Selain itu menurut Fadli, rekonsiliasi bakal mempertajam perbedaan di masyarakat.

Fadli menegaskan dalam dunia politik perbedaan adalah hal biasa. Itulah sebabnya ia meminta isu tentang rekonsiliasi tidak perlu dibesar-besarkan.

Saat berada di Kompleks Kantor Gubnernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (8/7), Fadli mengatakan bahwa perbedaan justru akan mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi.

Di lain pihak, Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut rekonsiliasi hanya bisa dilakukan jika permasalahan yang menjerat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) turut diselesaikan. Muzani mengatakan, Prabowo juga mensyaratkan pembebasan sejumlah pendukungnya yang sempat ditahan beberapa waktu terakhir.

Muzani menyebut syarat itu diperlukan agar tidak ada dendam serta diksi pemenang dan pihak yang kalah. Selain itu syarat tersebut menghindarkan anggapan penguasa dan pihaknya akan dikuasai. Menurutnya, syarat-syarat itu merupakan bagian dari proses agar perbedaan pendapat atau pandangan yang tajam di tengah masyarakat selama Pilpres 2019 dapat dikendurkan.

Sementara itu Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menduga telah terjadi konflik di internal Partai Gerindra. Pasalnya Fadli Zon terkesan punya definisi dan pemaknaan yang berbeda terhadap konsep rekonsiliasi. Namun Hendrawan mengaku tetap menghormati pendapat Fadli Zon.

Hendrawan menambahkan, pihaknya menyerahkan persoalan rekonsiliasi kepada Jokowi dan Prabowo. Partai anggota koalisi tidak akan mendesak mereka melakukan pertemuan. (rya)