Kastara.id, Makkah — Dua pekan jelang puncak haji wukuf di Arafah, seluruh jemaah diminta untuk menghindari  aktivitas yang tidak penting dan memperbanyak minum, serta makan tepat pada waktunya.

“Kalau beraktivitas pakai alat pelindung diri (APD),” kata Kepala Klinik Kesejatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr. Nirwan Satria, Sp.An, Rabu (08/08) di kantornya di kawasan Aziziyah, Janubiyah, Makkah.

Ia menambahkan, pasien yang banyak dirawat adalah karena sesak, demensia, hipertensi, dan ulkus diabetes.

“Ini tercetus karena kelelahan fisik dan kurang minum,” jelasnya. Karenanya pihaknya meminta kepada seluruh jemaah agar menjaga kesehatan jelang wukuf.

“Kami sudah siapkan KKHI Makkah dengan lebih dari 200 tempat tidur dan dokter spesialis. Namun yang utama adalah jemaah harus mampu menjaga kesehatannya masing-masing,” ungkapnya.

“Gunakan alat pelindung diri (APD) dan ikuti anjuran kesehatan yang sudah disampaikan oleh Tim Promotif Preventif dan dokter kloter,” tambahnya.

Di KKHI Makkah sampai Selasa (7/8), telah merawat 219 pasien. Jemaah yang masih dirawat inap di KKHI Makkah sebanyak 97 orang dan dirawat di RSAS di Makkah 64 jemaah.

Untuk diketahui, seluruh jemaah telah bergeser ke Makkah bergabung dengan gelombang kedua yang tiba melalui Jeddah. Kendati demikian, berdasarkan catatan KKHI Madinah yang diterima Media Center Haji (MCH) Rabu (8/8) masih ada tujuh pasien yang dirawat di KKHI Madinah. Seluruh pasien merupakan pasien yang kembali dari rawatan di RS Arab Saudi.

“Hari ini empat orang rencananya akan dievakuasi ke Makkah, sehingga yang masih dirawat di KKHI Madinah ada tiga orang,” jelas Direktur KKHI Madinah dr. M. Yanuar, Sp.P.

Ditambahkan, di RSAS Madinah saat ini masih ada 18 orang yang dirawat, dimana enam orang di antaranya masih dirawat di ruang ICU dengan ventilator, serta 2-3 orang direncanakan kembali ke KKHI Madinah. (put)