Kekeringan

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Dinas Pertanian Kabupateng Karawang, Jawa Barat, M. Hanafi Chaniago mengatakan, sebanyak 2.900 hektar area persawahan di wilayahnya tengah mengalami kekeringan. Akibatnya para petani terpaksa menunda musim tanam pada tahun ini.

Hanafi menambahkan, dua kecamatan yakni Pakisjaya dan Tirtajaya telah memutuskan menunda musim tanam. Sebelumnya wilayah Cilamaya juga melakukan penundaan musim tanam akibat kekeringan.

Itulah sebabnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang tengah berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta II (PJT II) guna menambah debit air irigasi untuk area persawahan. Hanafi berharap penambahan debit air irigasi dapat mengantisipasi kekurangan air dan menjadikan sawah siap ditanami kembali.

Saat berbicara kemarin (8/10), Hanafi menyebut tambahan debit air irigasi dari PJT II sangat membantu para petani dalam mengolah sawahnya. Meski diakui sumber air baku PJT II juga menurun akibat musim kemarau panjang. Namun hal itu masih dimaksimalkan guna memenuhi kebutuhan para petani.

Hanafi menambahkan, luas lahan persawahan yang mengalami penundaan tanam di Kecamatan Pakisjaya seluas 668 hektar. Sedangkan di Kecamatan Tirtajaya seluas 1.000 hektar. Pihak PJT II, menurut Hanafi, juga kesulitan saat mengalirkan tambahan air irigasi di kedua kecamatan tersebut. Pasalnya jika air yang disalurkan terlalu banyak dikhawatirkan justru menimbulkan banjir.

Namun Hanafi optimis penundaan musim tanam tidak akan mempengaruhi hasil produk pertanian para petani. Terlebih berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diperkirakan pada awal November 2019 hujan sudah akan turun. Hanafi yakin Kabupaten Karawang masih akan menjadi lumbung padi di Indonesia. (mar)