KPU

Kastara.id, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyiapkan sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga.

“Kami juga lebih cenderung berorientasi pada publikasi kegiatan di media, sementara basis-basis pemilih yang menjadi target sosialisasi kurang tergarap secara optimal. Konsep ini diharapkan dapat mendekatkan pemilih dengan penyelenggara pemilu dan isu-isu kepemiluan sehingga partisipasi masyarakat meningkat baik dari sisi kuantitas maupun kualitas,” ujar Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan, dalam keterangannya, Kamis (9/11).

Menurut Wahyu, selama ini sosialisasi pemilih masih terkesan elitis dan eksklusif. Wahyu optimis, pendekatan basis keluarga cukup efektif, karena semua kategori pemilih akan berkumpul dengan keluarganya masing-masing.

“Ini semacam doa sapu jagat. Menyasar satu basis pemilih, tapi basis yang lain otomatis ikut di dalamnya, siapa pun dia akan kembali ke keluarganya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan sosialisasi dan pendidikan berbasis keluarga akan ditempuh melalui dua metode. Yaitu dari pintu ke pintu atau mendatangi langsung pemilih di rumahnya dan melalui forum warga yang ada di tingkat rukun tetangga, rukun warga, desa/kelurahan, dan kecamatan.

“Kami tidak akan mendesain forum, tapi memanfaatkan forum yang secara alamiah ada di tengah-tengah masyarakat seperti forum keagamaan, forum adat, forum pertemuan RT/RT, forum pemerintahan, forum kelompok tani dan nelayan, forum kepemudaan dan forum perempuan,” paparnya. (npm)