PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek

Kastara.ID, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan melalui PT KAI (Persero) menyepakati kerja sama pendirian PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan sebagai tindak lanjut Head of Agreement yang telah dilakukan sebelumnya antara PT KAI dan PT MRT Jakarta untuk mewujudkan integrasi tata kelola (manajemen) transportasi berbasis rel di wilayah Jabodetabek.

“Kita satu tahun yang lalu memulai pembahasan mengenai integrasi bersama Pak Presiden. Waktu itu di bulan Februari. Dan alhamdulillah sejak bulan Oktober kemarin mengalami akselerasi yang luar biasa. Head of Agreement-nya 9 Desember 2019, kemudian sekarang kita bersama-sama menyaksikan stakeholder agreement yang ini menandai lahirnya sebuah CV yang kita beri nama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek,” ujar Anies dalam sambutannya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (10/1), seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.

Anies menyampaikan harapan transportasi umum Jakarta sebagai transportasi berkelas dunia yang memiliki keunggulan dari segi ekonomis dan efisiensi subsidi anggaran. Karena itulah, pengelolaan manajemen transportasi yang terintegrasi antara BUMN dan BUMD di Jakarta menjadi babak baru dalam kolaborasi memberikan layanan mobilitas terbaik bagi masyarakat.

“Nah CV ini nantinya akan menjadi kendaraan bagi kita untuk melakukan perencanaan, implementasi pengintegrasian transportasi ini. Di mana nanti KCI atau Kereta Commuter Indonesia, lalu Rail Link, dan 72 stasiun di Jabodetabek akan di bawah kendalinya. Jadi benar-benar ini akan terintegrasi,” terangnya.

Anies juga menekankan integrasi moda transportasi akan dilakukan dengan angkutan darat lainnya yang telah ada, seperti bus maupun pejalan kaki. Gubernur Anies berharap sistem integrasi akan mencakup tata kelola, rute, hingga kartu tiket (karcis) yang digunakan oleh masyarakat.

Selain melakukan kolaborasi melalui pendirian perusahaan baru, Pemprov DKI Jakarta bersama PT KAI (Persero) dan PT MRT Jakarta (Perseroda) juga melakukan perjanjian kerja sama penataan stasiun terintegrasi yang dimulai dari empat stasiun percontohan, yaitu Stasiun Sudirman, Stasiun Senen, Stasiun Juanda, dan Stasiun Tanah Abang. Penataan keempat stasiun tersebut diharapkan mampu menampilkan akselerasi integrasi antar moda transportasi dalam waktu singkat.

“Ketika kita bicara integrasi itu publik akan menyaksikan kenyataannya. Ini empat stasiun ini insyaAllah menjadi contoh dan harapannya nanti bulan Maret itu bisa tuntas. Dan alhamdulillah ini peristiwa di ruangan kecil tapi dampaknya besar. Ini kita di sini hanya sedikit jumlahnya. Tetapi implikasinya, tadi kita sebutkan ratusan juta orang nanti akan merasakan perubahan di dalam siklus kesehariannya,” tandasnya.

Kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama ini dihadiri pula oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, dan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro. (hop)