Kastara.ID, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) menggelar Lebaran Depok tahun 2021 dengan mengajak masyarakat mengenal budaya Depok bersilaturahmi dan membawa makanan buatan sendiri biasa disebut Nyorog. Nyorog adalah bentuk penghormatan kepada Baba Wali Kota dan Cang Wakil Wali Kota di Aula Teratai Balai Kota Depok, Kamis (10/6).

Wali Kota Depok Mohammad Idris beserta jajarannya menyambut kedatangan Nyorok ini dari Kumpulan Orang-orang Depok (KOOD) ke kantor Balaikota Depok dengan berbalas pantun.

Wali Kota Depok didampingi Elly Farida, Ketua DPRD Depok Tengku Muhammad Yusufsyah Putra, Dandim 0508 Kolonel Inf Agus Isrok Mikroj, dan Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar.

Idris mengatakan, KOOD bukan organisasi politik. Dulu sejarah dibentuknya oleh pendiri tujuannya adalah seni dan budaya.

Organisasi KOOD yang konkret adalah penyusunan bahasa Depok sudah terbukti membuat kamus bahasa Depok sudah disebarluaskan dan sudah dicetak. Lalu KOOD ini membuat rumah budaya sudah terbentuk dan KOOD sendiri diminta legal formalnya harus diurus agar bisa bermitra dengan pemerintah atau swasta.

Ketua Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD) Ahmad Dahlan mengatakan, ini acara Nyorok adalah kita membawa hantaran makanan rantangan kepada pimpinan tertinggi di daerah seperti Wali Kota yang dituakan, kemudian ada Ngejot itu artinya membawa makanan untuk camat, lurah, dan terakhir adalah Anterin dengan membawa hantaran makanan untuk orang tua, mandor.

Dahlan mengatakan, momen ini sudah jarang dilakukan, untuk itu KOOD ingin melakukan tradisi Depok yang sudah hilang. Kita angkat kembali agar para anak muda ingat lagi tradisi tempo dulu.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok, Wijayanto, menyampaikan banyak terima kasih atas kontribusi KOOD dalam membantu melestarikan kebudayaan zaman dulu. Kegiatan ini merupakan salah satu peningkatan aspek kebudayaan yaitu karakter bangsa dan leluhur.

“Budaya menjadi salah satu visi dan misi di Kota Depok. Mudah-mudahan upaya yang dilakukan ini dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya daerah,” katanya singkat. (*)