Kastara.id, Jakarta – Dalam rangka menindaklanjuti dan mengaplikasikan Permenhan nomor 5 tahun 2015 tentang Penanggulangan Dampak Bahaya Agensia Biologi Dari Aspek Kesehatan di Lingkungan Kemhan dan TNI, Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Kesehatan Ditjen Kuathan Kemhan berkerjasama dengan RSPAD Gatot Soebroto menggelar Pelatihan dan Simulasi Penanganan Kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) Tingkat Pre Hospital di Poliklinik Kemhan.

Kegiatan simulasi ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan kesiapsiagaan para pelaku terutama bidang kesehatan di lingkungan Kemhan dan TNI dalam menghadapi situasi kedaruratan. Pelatihan dan Simulasi dimonstrasikan di hadapan Sekjen Kemhan Letjen TNI Widodo dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mebes TNI, Mabes TNI AD, AL, dan AU, serta pejabat perwakilan dari Kementerian Kesehatan, di Lapangan Setjen Kemhan, Jakarta, Rabu (10/9).

Dalam Simulasi Penanganan Kasus MERS-CoV Tingkat Pre Hospital di Poliklinik Kemhan tersebut diilustrasikan pada suatu waktu Kemhan kedatangan tamu dari negara sahabat yang akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan. Saat di ruang transit, tamu tersebut mengeluh rasa sakit di dada disertai batuk-batuk. Selanjutnya dilakukan periksaan terhadap tamu tersebut di Poliklinik Kemhan.

Dari hasil pemeriksaan terhadap tamu yang berasal dari negara yang sedang terjangkit MERS-CoV tersebut, Dokter Jaga di Poliklinik Kemhan menyimpulkan bahwa tamu tersebut diduga telah positif terjangkit MERS-CoV. Untuk itu, selanjutnya dengan segera Poliklinik Kemhan melakukan evakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto yang merupakan salah satu dari seratus rumah sakit rujukan kasus pandemi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Evakuasi tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur–prosedur yang benar sebagaimana penanganan pasien dengan kasus pandemi.

Pelatihan dan simulasi penanggulangan dampak bahaya agensia biologi yang dilaksanakan oleh Kemhan ini selanjutnya akan didokumentasikan dalam bentuk video. Dokumentasi video tersebut diharapkan menjadi bahan sosialisasi ke instansi di lingkungan Mabes TNI dan Mabes Angkatan sebagai upaya membangun dan meningkatkan kemampuan kesiapsiagaan penanggulangan dampak bahaya agensia biologi.

Sekjen Kemhan dalam kesempatan tersebut menyambut baik dan berharap ke depannya dapat dikembangkan serta dioptimalkan agar negara dan bangsa Indonesia memiliki ketahanan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai potensi wabah penyakit yang setiap saat dapat masuk ke Indonesia.

“Ini mudah–mudahan menjadi titik awal ketahanan kesehatan bangsa Indonesia. Mudah–mudahan bermanfaat dan dapat dikembangkan di seluruh pelosok tanah air,” ujar Sekjen Kemhan.