Wisuda

Kastara.ID, Bandung – Kendati dalam suasana pandemi Covid-19, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, melantik 800 lulusan pada Wisuda ke-78 secara virtual melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan langsung pada kanal youtube, facebook UIN Sunan Gunung Djati Bandung (9/8).

Ke-800 wisudawan itu berasal dari Fakultas Ushuluddin 57 orang Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 153 orang; Fakultas Syariah dan Hukum 219 orang; Fakultas Dakwah dan Komunikasi 89 orang; Fakultas Adab dan Humaniora 61 orang; Fakultas Psikologi 21 orang; Fakultas Sains dan Teknologi 35 orang; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 52 orang; S2 96 orang dan S3 17 orang.

Acara Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-78 lulusan Program Sarjan, Magister dan Doktor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dibuka secara resmi oleh Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS.

Dalam sambutannya Prof. Nanat menuturkan, kami atas nama keluarga besar Senat Universitas UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyampaikan ucapan Selamat dan Sukses kepada seluruh Orang Tua, Wali Wisudawan, Wisudawati, juga kepada Wisudawan, Wisudawati yang dilantik dan dikukuhkan oleh Bapak Rektor, yang telah berhasil mencapai jenjang pendidikan tinggi Program Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) tahun akademik 2019/2020.

“Setelah lulus dari UIN SGD Bandung, tugas saudara berikutnya adalah mengabdi kepada masyarakat, untuk mendapatkan ridha Allah Swt., mengamalkan ilmu yang saudara dapatkan dari bangku kuliah, dan kini saudara sudah menyandang gelar kesarjanaan, sebagai cendikiawan muslim yang Ulul Albab, memadukan antara dzikir dan fikir, mampu berfikir mendalam, substansial, dan peduli dengan problem yang dihadapi masyarakat,” tegasnya.

Atas nama Senat Universitas berpesan kepada para wisudawan, jaga terus nama baik UIN Sunan Gunung Djati Bandung di mana saja sudara, saudari berada, dengan nilai-nilai akhlak karimah. Hendaknya saudara-saudara menjadi orang yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat dengan membaktikan diri melakukan perubahan masyarakat kearah yang lebih maju, adil, makmur, sejahtera menuju ridha Allah Swt.

“Hendaknya sudara menjadi suri tauladan yang baik. Jadilah pembuka lapangan pekerjaan, menjadi seorang wirausahawan, entrepreneur handal, hindari menjadi seorang pencari kerja kesanakemari tanpa ujung. Berbuatlah apa yang bisa dilakukan dan bermanfaat bagi umat, bangsa dan Negara. Rasulullah SAW, bersabada sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kepada mansuia lainnya,” terangnya.

Kegiatan Wisuda ke-78 UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini, berbeda dengan Wisuda sebelumnya, saat ini bangsa kita, bahkan seluruh dunia, sedang prihatin menghadapi badai Corona Virus Disease (Covid-19) yang sangat mengerikan untuk kesalamatan umat manusia, salah salah menanganinya bisa hancur bangsa ini. Hal ini mengancam dan mengganggu seluruh sektor kehidupan bangsa termasuk kondisi pendidikan. Kalau kita merujuk kepada Al-Qur’an, musibah ini, mungkin ujian bagi kita, mungkin peringatan atau mungkin juga adzab dari Allah SWT karena ingkar kepada-Nya.

Untuk menghadapi kondisi saat ini ada dua hal yang perlu dilakukan. Pertama, Pendekatan ikhtiar akli duniawi. Mari kita taati protokol kesehatan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah itu secara disiplin ketat. Kedua pendekatan ikhtiar spiritual. Mari kita banyak berdioa, dzikir, beristigfar dan banyak membaca Al Qur’an.

“Dalam menghadapi hiruk pikuk dan problem bangsa saat ini, di tengah wabah Covid-19 yang masih melanda bangsa Indonesia, juga Dunia, hendaknya Saudara juga dapat berfikir jernih, arif dan bijak. Sehingga, tidak menjadi bagian dari masalah, akan tetapi justru menjadi bagian dari solusi yang dihadapi bangsa,” jelasnya.

Tugas Lulusan UIN
Rektor Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si menuturkan saat ini kita dihadapkan dengan situasi yang mengkhawatirkan, disatu pihak ada pandemi Covid-19, di pihak lain kita juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas bekerja sesuai dengan tusinya masing-masing.

“Sampai saat ini kita masih diberikan kesempatan serta kekuatan untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan Wisuda yang ke-78. Kendatipun kita laksanakan secara virtual. Saya yakin bahwa perayaan Wisuda seperti yang kita laksanakan saat ini bukanlah harapan saudara-saudara para wisudawan wisudawati, bukan cuma saudara kami pun para pimpinan di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung tidak berharap pelaksanaan ini terjadi, namun apa mau dikata wabah virus Corona sampai saat ini masih belum landai, bahkan yang ada semakin meningkat,” jelasnya.

Menurutnya, atas dasar menjaga kesehatan, keselamatan dan ikhtiar untuk memutus mata rantai virus Corona, maka dengan penuh keterpaksaan kami harus memutuskan pelaksanaan wisuda secara virtual. “Oleh karenanya kami berharap kendatipun pelaksanaan secara virtual tidak mengurangi kehusyuan kita dan tidak mengurangi nilai kemanfaatan. Pelaksanaan kegiatan ini sekaligus kita sadari bahwa memang tidak selamanya harapan kita menjadi kenyataan. Betul adanya kata hikmah yang sering kita dengar yang bunyinya Ana urid, wa anta turid wallahu yaf’alu ma yurid. Saya dengan teman-teman di kampus menginginkan pelaksanaan wisuda secara offline, saudara pun para wisudawan wisudawati tentu berharap kegiatan wisuda seperti itu, tapi rupanya kehendak Allah berbeda dengan harapan kita. Karenanya sekali lagi saya ngajak kepada saudara-saudara sekalian mudah-mudahan kegiatan wisuda ini dapat kita laksanakan dan berjalan secara lancar,” paparnya.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, lulusan UIN Sunan Gunung djati harus tampil memberikan solusi dan bermanfaat di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Untuk urusan Covid-19 tentunya harus menggunakan dua pendekatan: Pertama, secara lahir (medis) mengikuti aturan-aturan protokol Covid-19, yakni jaga jarak, bermasker, cuci tangan, di rumah aja. Kedua, pendekatan batin (agama) seperti berdoa setiap pagi dan sore, dawam wudhu dan juga jangan mendatangi tempat yang sudah terkena wabah, banyak beristighfar.

“Saya yakin, ketika saudara-saudara para lulusan bergerak tampil menyelesaikan persoalan wabah ini dengan dua pendekatan sesuai dengan kapasitas saudara, maka wabah korona dengan usaha keras kita dengan usaha cerdas kita melalui izin Allah maka wabah Corona akan hilang dari negeri yang kita cintai ini,” ujarnya.

Lima Pesan Menag
Menteri Agama RI Fachrul Razi menyampaikan lima pesan kepada 800 lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung; Pertama, marilah kita panjatkan syukur ke Hadirat Rabbi, atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya kita dapat bersilaturahim dalam acara wisuda ke-78 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, “walaupun melalui daring. Kita bersyukur bahwa Allah SWT. masih memberi kesehatan kepada kita semua, terutama di masa Pandemi Covid-19 ini,” tegasnya.

Kedua, “saya mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan studinya, baik di program sarjana, program magister, maupun program doktor. Ini adalah prestasi akademik yang luar biasa setelah saudara-saudara menempuh perkuliahan untuk sekian lama, dengan berbagai dinamikanya, dengan berbagai suka-dukanya. Tentu ada banyak tangan-tangan yang telah mengantarkan saudara-saudara ke titik kesuksesan ini. Maka, berterima kasihlah kepada mereka,” paparnya

Ketiga, “saya berpesan kepada saudara-saudara untuk terus bersyukur kepada Allah SWT. atas nikmat kesuksesan yang telah diberikan, termasuk keberadaan saudara-saudara pada media daring untuk pelaksanaan wisuda. Saya memahami benar kenapa UIN Bandung melaksanakan wisuda secara daring. Tentunya, dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini, pelaksanaan berbagai kegiatan akademik, termasuk wisuda, secara daring didasarkan pada pertimbangan kesehatan, agar tidak terpapar oleh Covid-19,” jelasnya.

Di samping, tentu saja juga dengan merujuk kepada anjuran-anjuran pemerintah terkait Covid-19 ini. Meskipun dilaksanakan secara daring, wisuda tidak mengurangi nilai sebuah penegasan bahwa saudara-saudara telah menapaki tangga kesuksesan dari tangga-tangga yang harus dilalui.

Keempat, wisuda adalah sebuah pintu masuk ke tengah-tengah masyarakat, pintu untuk mendedikasikan diri kepada nusa dan bangsa. “Oleh karena itu, pada kesempatan ini, saya ingin berpesan kepada para wisudawan agar saudara-saudara mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi tantangan zaman saat ini,” terangnya.

Saat ini terdapat beberapa tantangan yang harus dicermati secara seksama oleh saudara-saudara. Ada tantangan desrupsi dan Revolusi Industri 4.0. Ada tantangan ekstrimisme dan radikalisme. Tantangan-tantangan tersebut harus dihadapi dengan sebaik-baiknya. “Jangan sampai saudara-saudara justru terlindas oleh tantangan-tantangan tersebut. Saya yakin, kampus sudah membekali saudara-saudara dengan berbagai ilmu dan pengetahun untuk menghadapi itu semua,” ujarnya.

Kelima, pada kesempatan ini, “saya berdoa dengan setulus-tulusnya agara para wisudawan dapat memanfaatkan dan mendedikasikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah-langkah saudara untuk memperoleh kesuksesan di dunia dan akhirat,” ujarnya.

Mahasiswa Inspiratif
Rektor menetapkan wisudawan peraih pujian kelulusan dengan IPK tertinggi sebanyak 36 lulusan yang dibacakan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M. Ag.

Salah satunya, Siti Rodiah, Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiayah dan Keguruan (FTK) dengan IPK 3,71. Bersama orangtuanya, Siti dipanggil ke depan panggung untuk mendapatkan penghargaan dari Rektor, Prof. DR. H. Mamud, MSI sebagai mahasiswa inspiratif berupa netbook dan beasiswa kuliah S2.

Meskipun berada dalam keterbatasan ekonomi, tetapi perempuan alas Malangbong, Garut, yang pernah bekerja sebagai pencuci piring di Rumah Makan dan penjual gorengan ini berhasil menyelesaikan studi (3,5 tahun) dengan prestasi yang dapat membanggakan keluarga dan kampus tercinta.

“Perasaan Siti setelah mendapatkan bantuan dan penghargaan laptop serta beasiswa S2, sangat bersyukur dan berterima kasih sekali kepada semua sivitas akademik yang telah memberikan dorongan motivasi dan dukungannya kepada Siti. Siti sangat senang dan bangga mendapatkan fasilitas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Harapannya semoga kedepannya Siti dapat menuntaskan S2 dengan lancar dan dengan nilai yang lebih memuaskan, sehingga dapat meningkatkan derajat orang tua, keluarga dan guru serta dapat membawa nama baik bagi UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” pungkasnya. (ant)