Wisuda

Kastara.ID, Jakarta – Indonesia harus melihat laut sebagai sumber kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Penegasan ini diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, saat melepas 1.356 orang wisudawan Pendidikan Tinggi lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang terdiri dari 33 orang dari Program Magister Terapan, 448 orang Program Sarjana Terapan (D-IV), 826 orang Program D-III, dan 49 orang Progam D-I di 10 Politeknik KP dan 1 dari Akademi Komunitas KP, pada Senin (10/8).

“Laut tidak boleh dipunggungi, sudah saatnya bangsa Indonesia melihat laut sebagai sumber kehidupan manusia,” kata Menteri Edhy, dalam arahannya pada wisuda daring nasional di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat.

Menteri Edhy mengungkapkan kebanggaannya kepada para wisudawan sekaligus mengajak mereka untuk turut memajukan sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, para lulusan Poltek KP merupakan tambahan tenaga untuk mewujudkan misi KKP, sebagaimana arahan Presiden RI bahwa KKP harus dapat meningkatkan komunikasi dengan pemangku kepentingan (stakeholder) dan penguatan budidaya.

“Saya semakin yakin sektor kelautan dan perikanan akan menjadi sektor yang memenangkan pertempuran. Kalian adalah putra terbaik bangsa yang akan membangun sektor ini,” sambungnya.

Sementara Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Sjarief Widjaja, memaparkan bahwa pihaknya senantiasa mengupayakan peningkatan mutu pendidikan tinggi KP secara terus menerus. Tujuannya agar para lulusan yang dihasilkan sangat unggul, mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi, dan siap bekerja baik di dunia usaha dan dunia industri.

Penyelenggaraan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan bertumpu pada tiga capaian kompetensi yang harus dimiliki oleh para lulusan, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap mulia. “Mereka tidak hanya cerdas, tetapi juga mempunyai kompetensi yang sangat dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri serta kemampuan mengembangkan potensi kelautan dan perikanan yang kita miliki,” terang Sjarief.

Tak hanya berkontribusi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, penyelenggaraan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan juga berkontribusi meningkatkan taraf kehidupan anak pelaku utama perikanan. Sjarief mengungkapkan, saat ini lebih dari 50 persen peserta didik di Poltek KP merupakan anak-anak pelaku utama perikanan (nelayan, pembudidaya ikan, petambak, pengolah hingga pemasar hasil perikanan).

“Penyerapan anak pelaku utama tersebut, akan terus kami tingkatkan jumlahnya,” tegas Sjarief.

Satuan Pendidikan Tinggi lingkup KKP menyelenggarakan proses pembelajaran dengan berbagai program studi, yaitu Teknik Penangkapan Ikan, Permesinan Kapal, Teknik Pengolahan Produk Perikanan/ Pengolahan Hasil Laut, Teknik Kelautan, Budi Daya Ikan, Akuakultur, Mekanisasi Perikanan, Patologi Perikanan, Penyuluhan Perikanan, Agribisnis Perikanan, Konservasi dan Program Studi Ekowisata Bahari.

Selain itu ada pula Program Studi untuk Program Magister yang diselenggarakan pada Politeknik AUP, yaitu Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, dengan beberapa minat yaitu Teknik Penangkapan Ikan, Permesinan Perikanan, Pengolahan Hasil Perikanan, Budidaya Perikanan.

Para lulusan tak hanya memperoleh ijazah tapi juga sertifikat keahlian, antara lain Ahli Nautika Kapal Penangkapan Ikan Tingkat 1 (ANKAPIN 1) untuk Prodi TPI; Basic Safety Training (BST) untuk Prodi TPI dan MP; Ahli Teknika Kapal Penangkapan Ikan Tingkat 1 (ATKAPIN 1) untuk Prodi MP; Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) / PMMT untuk Prodi TPH; Sertifikat Pengolahan Ikan (SPI) untuk Prodi TPH; Sertifikat Sensori untuk Prodi TPH; Manajer Pengendalian Mutu (MPM) untuk Prodi TAK; Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) untuk Prodi TAK; Marine Protected Area Design (MPAD) untuk Prodi TPS; Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Prodi TPS; dan Penyuluh Level Supervisor untuk Prodi PP. Ijazah tersebut diakui di dunia usaha dan dunia industri serta bermanfaat bagi para lulusan untuk berwirausaha.

Di samping itu, Poltek KP menyelenggarakan program “Inovasi Karya Anak Bangsa” untuk mendorong para peserta didik untuk menciptakan inovasi teknologi terapan. “Program ‘Berbisnis Dengan Laut’ juga sudah kita terapkan pada Satuan Pendidikan KP. Kita telah menyelenggarakan pembimbingan proposal wirausaha, festival kewirausahaan, pameran produk wirausaha, dan pendampingan usaha,” ungkap Sjarief. (wepe)