Jazuli Juwaini

Kastara.id, Jakarta – Dalam upaya menjaga dan mensyiarkan Kitab Kuning sebagai warisan ulama dan pesantren, Fraksi PKS DPR kembali menyelenggarakan lomba baca kitab kuning. Ini merupakan yang kali ketiga diselenggarakan setiap jelang peringatan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober dan Milad Fraksi PKS ke 14.

“Fraksi PKS menjadi pionir penyelenggara Lomba Baca Kitab Kuning di Parlemen Indonesia. Sejak zaman kemerdekaan hingga hari ini, baru Fraksi PKS yang menyelenggarakan lomba ini,” kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini saat pembukaan lomba ini di Komplek Parlemen,  Rabu (10/10).

Bagi Fraksi PKS, hari ini terasa istimewa karena dua hal. Pertama, lomba kali ini memasuki tahun ketiga dihelat oleh Fraksi PKS DPR. “Ini menunjukkan besarnya cinta dan komitmen kami untuk terus menjaga dan mensyiarkan warisan ulama dan pesantren nusantara,” katanya.

Kedua, penyelenggaraan lomba kali ini dilaksanakan di Gedung DPR/MPR/DPD RI Senayan. “Kami yakin sejak Indonesia merdeka baru kali ini di gedung wakil rakyat ini dilaksanakan lomba baca kitab kuning,” katanya.

Menurut Jazuli, ini karena Fraksi PKS ingin menghadirkan tradisi yang baik di gedung wakil rakyat ini. Agar semangat untuk mencintai dan memuliakan ulama dengan seluruh ilmu dan kemuliaannya hadir di parlemen sehingga mewarnai wajah kebangsaan yang kaya dengan nilai-nilai agama dan relijiusitas.

Anggota Komisi I DPR yang berasal dari Dapil Banten ini mengungkapkan mengapa diadakan di DPR. Hal ini tak lepas dari keinginan agar DPR semakin menempatkan ulama dan pesantren dalam posisi yang terhormat. “Bahkan kita berharap 60 persen anggota DPR bisa baca kitab kuning. Insya Allah jika itu terwujud kebijakan dan arah pembangunan akan diberkahi Allah menjadi baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” pungkas Jazuli disambut takbir dan tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri dalam sambutan penutup menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketua Fraksi PKS DPR dan jajarannya atas terobosannya. “Mungkin ini pertama kali di parlemen ada lomba baca kitab kuning, parlemen didatangi orang-orang yang cinta warisan ulama,” kata Salim.

Menurut Salim Segaf, dengan lomba ini berarti PKS benar-benar mencintai pesantren yang di dalamnya lahir para ulama mujahidin dan mukhlisin yang berjuang untuk negeri ini.

“Inilah warisan ulama yang harus terus kita pelihara. Kalau perhatian kita terhadap kitab kuning terus kita tingkatkan, insya Allah akan lahir ulama-ulama yang ikhlas dan akan menjadikan bangsa ini penuh keberkahan,” pungkasnya.

Dewan Juri kali ini terdiri atas Dr. KH. Muslih Abdul Karim (Pengasuh Ponpes Baitul Qur’an), KH. Syuhada Syarkun (Pengasuh Ponpes Tebuireng), dan Dr. KH. Ali Ahmadi (Pengasuh Ponpes Al Hayah). Sedangkan peserta tahun ini berasal dari 12 provinsi dengan total peserta berjumlah 802 orang, terdiri atas 115 peserta putri dan 687 peserta putra.

Setelah melalui proses perlombaan dan penjurian akhirnya diperoleh juara, yaitu:
1. Muftiah, Provinsi Banten, Ponpes Darul A’rof Serang
2. Sofiatul Ummah, Provinsi DKI Jakarta, Ponpes Nurudh Dhalam
3. Muhammad Habib Yusra, Provinsi Riau, Ponpes Al Munawwaroh.

Juara Harapan
1. Siti Rohmah Jamaludin, Sulawesi Selatan, Ponpes Salafiyah Makasar.
2. Hilman Muhammad Ismail, Jawa Timur, Ponpes Al Hikam Malang
3. Ade Muhammad Kadafi, Jawa Tengah, Ponpes Darul Mustofa Karang Anyar. (danu)