Headline

Pelaku UMKM Terdampak Pandemi Didorong Bangkit Kembali

Kastara.ID, Jakarta – Pandemi virus corona yang berlangsung dari Maret hingga Oktober ini membuat perekonomian nasional terdampak. Apalagi dampak tersebut langsung menyerang sektor UMKM, yang didominasi masyarakat kelas menengah ke bawah. Mereka kehilangan pendapatan.

Diketahui, sektor UMKM mayoritas terdiri dari pelaku usaha mikro sekitar 66,3 juta unit, usaha kecil sebanyak 783 ribu unit, usaha menengah 60 ribu unit dan usaha besar sebanyak lima ribu unit. Kontribusi sektor UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 60,9% (sumber: Media Indonesia). Jadi, bisa dikatakan bahwa UMKM adalah tiang penyangga ekonomi Indonesia.

Di masa pandemi ini, daya beli masyarakat berkurang, tentu hal ini membuat pendapatan para pelaku UMKM jadi ikut merosot. Mereka mulai merasa kesulitan dalam menyeimbangkan siklus keuangan, serta memenuhi kebutuhan operasional produksi karena porelahan omzet yang didapat tidak sesuai harapan, bahkan sebagian UMKM sudah berada di ambang kritis dan merugi. Ada juga yang stres berfikir keras hingga memutuskan untuk pindah profresi jualan.

Salah satunya adalah Basori (58). Sudah 16 tahun lamanya ia jualan sate kambing di Wilayah Kediri-Jatim, namun di masa pandemi ini benar-benar membuatnya frustasi. Pendapatan jatuh nyungsep hingga 70%. Sementara tanggungan pinjaman ke bank menuntut harus terus dibayarkan. “Kembali modal saja berat Mas, apalagi harus untung, sangking bingungku mas Saiki tak sambi ngarit mas ngopeni sapine tonggo,” katanya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Win (62), Purnomo (57), dan Ida (48). Mereka juga berprofesi sebagai pedagang kecil di wilayah Kediri. Rata-rata sebelum pandemi pendapatan kotor bisa mencapai Rp 300.000 per hari, namun saat ini merosot jauh. Apesnya mereka bertiga di bulan September kemarin sempat kemalingan, semua barang dagangan mereka ludes dicuri orang. Mulai dari beras, minuman kemasan, mie instan sampai dengan tabung gas kosong pun ikut terambil.

Sambil mengusap air matanya Ida bercerita. “Mas, oleh Rp 50.000 abote setengah mati, trus pie ngeneki dodolan kok rugi, ora dodolan kok Yo tambah stres, wes kenek Corona kok Yo jabang bayik malah kemalingan…Ngelu Ngelu pokoke mas…”. (Mas, untuk dapat penghasilan Rp 50.000 aja beratnya setengah mati, terus bagaimana ini, jualan kok merugi. Kalau tidak jualan malah tambah stress. Sudahlah terdampak corona, malah kemalingan, pusing saya mas.”

Merespons kondisi tersebut Dompet Dhuafa langsung turun memberikan bantuan dari para donatur berupa modal tunai agar usaha mereka bangkit kembali. “Terima kasih banyak para donatur Dompet Dhuafa. Semoga dengan modal usaha ini saya bisa bangkit kembali, semangat kembali untuk berjualan demi melanjutkan hidup kami,” kata Basori, Sabtu (10/10). (put)

Leave a Comment

Recent Posts

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…

POPWILDA wilayah I Jabar di Ikuti Tujuh Daerah.

Kastara.Id,Depok - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melepas ratusan atlet yang akan mengikuti…