Hari Pahlawan

Kastara.id, Jakarta – Peringatan Hari Pahlawan, menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melakukan introspeksi diri, seberapa jauh setiap komponen bangsa dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan, melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan demi mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. Perjuangan tidak boleh berhenti, perjuangan harus dilanjutkan dengan mengisi kemerdekaannya karena perjuangan merupakan tongkat estafet yang harus dan terus dilanjutkan.

Demikian diutarakan Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar saat menjadi Pembina upacara Peringatan Hari Pahlawan di Kementerian ESDM, Sabtu (10/11).

“Pada hakekatnya setiap perjuangan pasti ada hasilnya namun tidak ada kata berhenti untuk berjuang. Setiap etape perjuangan berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan lingkungan strategis. Oleh karenanya peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan,” ujar Arcandra.

Usai kemerdekaan, maka keberanian dalam berjuang melawan penjajah ditransformasikan menjadi inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini, antara lain kemiskinan dan selanjutnya transformasi kecerdikan para pahlawan dalam mengatur strategi, menjadikan inspirasi rakyat Indonesia untuk melakukan inovasi cerdas memperkuat daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.

Setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri ini.

Terlebih lagi dibutuhkan sosok pemuda Indonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidangnya. Sadar bahwa negerinya memiliki beragam agama, suku, adat istiadat namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial dipergunakan untuk keunggulan Indonesia dalam pergaulan dunia. Bukan justru untuk memanfaatkan perbedaan demi kepentingan pribadi maupun golongan yang menjadi penghambat bagi kemajuan bangsa.

Sebagai negara berkembang bangsa Indonesia memerlukan pemuda-pemudi yang kokoh dengan jati dirinya, mempunyai karater lokal yang luhur, percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial sehingga mampu terlibat dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial, memberikan pelayanan sosial bagi mereka yang membutuhkan pertolongan sosial.

“Negeri ini juga membutuhkan pemuda yang mempunyai pandangan global, mampu berkolaborasi untuk kemajuan bangsa dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam bersaing dan bersanding dengan negara lain khususnya ketika negeri ini memasuki era revolusi industri 4.0,” lanjut Arcandra.

Di akhir amanatnya, Arcandra mengajak seluruh peserta apel untuk berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara sekaligus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

“Mari kita mulai membuat kebaikan yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara mulai dari lingkungan terdekat yang pada akhimya memberikan kekuatan dan ketahanan bagi bangsa dan negara,” ajak Arcandra.

“Selamat Hari Pahlawan Tahun 2018, kobarkan terus semangat pahlawan di dada, torehkan prestasi yang membawa harum nama bangsa dan negara. Jaga selalu persatuan dan kesatuan dalam jalinan toleransi dan kesetiakawanan sosial. Semoga semangat pahlawan senantiasa mewarnai setiap langkah kita,” tutup Arcandra. (rya)