Enkripsi

Kastara.ID, jakarta – Direktur Kebijakan WhatsApp APAC Clair Deevy mengatakan, aplikasi chattingan tersebut akan terus mengutamakan enkripsi dan privasi penggunanya dalam mengobrol meskipun diminta otoritas Amerika Serikat, Inggris, dan Australia untuk membuka enkripsi tersebut untuk penegak hukum.

“Kami akan terus melakukan enkripsi end to end. Kami pikir privasi sangat penting dan bahwa mengirim pesan antar teman dan keluarga harus menjadi sesuatu yang tetap pribadi,” kata Clair Deevy di Kominfo.

Deevy pun mengumumkan fitur pengaturan privasi terbarunya untuk aplikasi tersebut dalam Group Chat yang dikatakan akan “menangkal penyebaran misinformasi”.

Untuk diketahui, WhatsApp milik Facebook tersebut telah memasang banyak fitur enkripsi dan privasi barunya sejak beberapa bulan yang lalu.

Sebelumnya, WhatsApp juga baru saja mengeluarkan fitur pengamanan sidik jari (fingerprint). Aplikasi tersebut pun seringkali memiliki masalah penyusup seperti pada Mei 2019 lalu ketika aplikasinya disusupi Sypware dari Israel.

“Jadi kami mempertahankan komitmen kami. Sangatlah penting menjaga privasi percakapan,” tegas Clair. (rfr)