Co-Class

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi pelaksanaan program Collective Creative Learning and Action for Sustainable Solution (Co-Class). Rudiantara mengharapkan Program Co-Class bakal mencetak ide baru, pemikian cemerlang dan memberikan solusi serta inovasi dari berbagai pemangku kepentingan.

“Pengembangan industrial of things untuk mewujudkan visi Making Indonesia 4.0 amat penting. Program Co-Class telah berhasil menyatukan visi berbagai pemangku kepentingan sehingga membuka ruang inovasi dan kolaborasi yang lebih nyata,” ujar Menteri Rudiantara saat wisuda Program Co-Class di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (10/12).

Menteri Rudiantara juga mengungkapkan terima kasih dan kebanggaannya kepada para peserta program Co-Class yang telah bertindak nyata merealisasikan solusinya di lingkungan aktivitasnya maupun tanggung jawab kerja.

“Saya juga gembira adanya aksi nyata yang muncul dari prototype solusi yang disampaikan oleh kelompok-kelompok Co-Class. Saya berharap, aksi nyata tersebut dilanjutkan,” ucap Menteri Rudiantara.

Kepala Biro Perencanaan Kemenkominfo Saleh Arifin menyampaikan, pembelajaran selama program Co-Class fokus kepada peningkatan kapasitas kepemimpinan yang meliputi hardskill dan softskill.

Nantinya, ucap Saleh, setiap persoalan yang muncul akan mampu dituntaskan sesuai kapasitas kepemimpinannya dan pemikiran solutif sebab telah ditempa pada program Co-Class.

“Pelatihan Co-Class, kita dilatih untuk bisa mendengarkan dan diajarkan membuka pikiran serta hati agar menjadi bagian dari sistem permasalahan yang terjadi,” kata Saleh.

Menurut Arifin Saleh, pelaksanaan Program Co-Class guna membekali pemimpin dan calon pemimpin dengan pengetahuan kerja maupun kompetensi kerja kolaboratif. “Sehingga dapat menambah perspektif untuk mengambil kebijakan jangka panjang dan memperkuat learning muscle para pemimpin serta calon pemimpin,” jelasnya.

Program Co-Class merupakan kerja sama Kementerian Kominfo dengan Yayasan Upaya Indonesia Damai dan Tsinghua University. Tercatat, sebanyak 40 orang dari 11 kementerian, 4 organisasi bisnis serta perwakilan dari lembaga pendidikan yang diwakili universitas unggulan di Indonesia menjadi peserta program Co-Class yang dimulai sejak September lalu.

Program pembelajaran Co-Class yang diselenggarakan tahun ini mengusung tema Industrial Internet of Things (IIoT). Berbagai bentuk agenda kegiatan diselenggarakan selama program Co-Class, antara lain seperti fokus grup diskusi sebanyak enam kali, pelatihan dan workshop.

Pembelajaran Co-Class menyasar kepada upaya peningkatan kapasitas pemimpin di abad 21 yaitu hardskill dengan penekanan kemampuan softskill, seperti berbagi visi (sharing vision), membuat keputusan strategis (making strategic decision), meningkatkan kesadaran dalam diri (awarenes), membangun hubungan (building relationship), dan menjadi manusia atau organisasi pembelajar (learning).

Awalnya, peminat program Co-Class mencapai 96 orang. Namun setelah dilakukan proses seleksi, jumlah peserta menjadi 40 orang sekaligus menyesuaikan dengan batasan tempat. (rfr)